Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KONTINGEN cabang olahraga tinju Jawa Barat menargetkan bisa merebut empat medali emas pada PON XIX/2016 Jawa Barat. Target tersebut tak muluk-muluk lantaran dari 16 kelas yang dipertandingkan, semuanya diikuti atlet tinju Jawa Barat.
"Atlet kita terdiri dari 10 putra dan 6 putri. Kita ditarget KONI merebut 25% atau sebanyak empat medali emas. Tapi mudah-mudahan bisa lebih," kata pelatih tinju Jawa Barat, Ronald Sigarlaki, di sela-sela latihan di venue GOR Palabuhanratu, Selasa (13/9)
Dari 16 kelas yang dipertandingkan, kata Ronald, sebetulnya semua kelas menjadi unggulan. Makanya, target perolehan medali pada PON XIX/2016 ini lebih banyak dari perolehan medali pada PON XVII/2008 di Kalimantan Timur dan PON XVIII/2012 di Kepulauan Riau.
"Pada PON di Kaltim kita mendapatkan 3 emas dan 1 perak. Sedangkan pada PON di Riau kita mendapatkan 2 medali emas. Waktu itu kita tidak turun full class. Atlet kita hanya turun di tujuh kelas. Sekarang target kita lebih tinggi. Harus bisa lebih baik dari PON di Kaltim," terangnya.
Seluruh atlet cabor tinju, kata Ronald, sudah siap secara teknik dan mental. Bahkan berbagai uji tanding pun sempat dilakukan ke beberapa negara, seperti Belanda dan Korea Selatan. "Kita sudah masuk periode kompetisi. Persiapan atlet sudah 100% menghadapi pertandingan," tegasnya.
Ronald menyebutkan kekuatan atlet tinju pada PON kali ini lebih merata. Dia menganggap kualitas semua atlet dari daerah lainnya hampir merata. "Saya kira (kekuatan) hampir merata, seperti dari Maluku, DKI, NTT, maupun Sulut," jelasnya.
PON kali ini Jawa Barat bertindak sebagai tuan rumah. Ronald menyebutkan kondisi tersebut tak menjadi beban bagi atlet, tapi bisa menjadi motivasi untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Jawa Barat.
"Ini bisa jadi motivasi bagi mereka. Apalagi ditunjang dengan tempat (venue) yang baru. Sudah memadai dan berstandar internasional. Bahkan mungkin ini yang pertama di Asia Tenggara," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved