Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

KONI bakal Perketat Cabang Olahraga di PON

Gnr/Rul/R-2
01/9/2016 09:40
KONI bakal Perketat Cabang Olahraga di PON
(Pembangunan kompleks Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jabar, terus dikebut. Stadion tersebut akan menjadi tempat pertandingan beberapa cabang olahraga PON 2016. -- ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

JUMLAH cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) akan dikaji ulang selepas penyelenggaraan PON XIX/2016 Jawa Barat 17-29 September nanti. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mewacanakan cabang yang dipertandingkan di PON disesuaikan dengan kemampuan daerah dalam menyediakan arena pertandingan.

Wakil Ketua Umum I KONI Pusat Suwarno mengatakan upaya itu merupakan langkah KONI untuk memilah cabang secara selektif dengan dipadukan kemampuan daerah yang menjadi tuan rumah PON. Syarat sebuah cabang bisa menggelar pertandingan resmi dalam PON pun akan diperketat, seperti dengan adanya turnamen tingkat nasional dan daerah yang digelar berkala.

“Nanti akan diaplikasikan untuk PON 2020 di Papua. Kita lihat, Papua siapkan ve­nue seperti apa dan berapa banyak. Kalau ternyata mereka hanya bisa menyediakan 30 venue, hanya 30 cabang yang nanti dipertandingkan dalam PON 2020, sehingga tidak ada paksaan untuk menggelar banyak cabang.”

Selain soal cabang, KONI Pusat, lanjut Suwarno, juga menaruh perhatian pada pemberdayaan sarana eks-PON yang selama ini terkesan ditelantarkan daerah. Hanya beberapa daerah, termasuk Sumatra Selatan yang mampu memberdayakan venue eks PON. Sementara itu, Kali­mantan Timur dan Riau tercatat sebagai provinsi yang menelantarkan arena eks PON.

KONI Pusat mengapresiasi upaya yang dilakukan Panitia Besar PON XIX/2016 Jawa Barat yang menyebar pertandingan ke 15 kabupaten/kota di Jabar. Dengan demikian, urusan pemberdayaan venue eks PON nantinya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, tapi juga pemerintah kabupaten/kota.

“Itu nanti akan menjadi model yang bagus dalam penyelenggaraan PON, karena masalah pemberdayaan venue ini tergantung dengan perhatian daerah masing-masing penyelenggara PON, contohnya di Sumsel yang kini terus diberdayakan,” jelas Suwarno.

Sementara itu, lifter Eko Yuli Irawan tetap yakin bisa menyumbangkan emas untuk kontingen Jawa Timur di PON Jabar 2016, kendati saat ini ia berlatih sendiri.

“Saya minggu ini baru mulai persiapan, dan tinggal dua minggu lagi menjelang PON. Saya enggak latihan di Jawa Timur karena mereka latihannya jauh di Malang. Ketimbang menghabiskan waktu di perjalanan, lebih baik saya latihan sendiri di rumah, di Bekasi,” ujar Eko.

Peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu mengaku Jatim mempercayakan penuh kepada dirinya untuk bisa menyumbangkan emas meskipun tidak mengikuti pelatda. (Gnr/Rul/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik