Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bolt Sempurnakan Karier di Rio

Ghani Nurcahyadi
21/8/2016 11:15
Bolt Sempurnakan Karier di Rio
(AP/Jae C. Hong)

ATLET asal Jamaika, Usain Bolt, menasbihkan diri sebagai sprinter terbaik sepanjang masa setelah sukses merebut medali emas ketiga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, 2016. Di Olympic Stadium, kemarin, pelari yang pada hari ini (21/8) genap berusia 30 tahun itu melengkapi prestasinya dengan merebut emas estafet 4 x 100 meter.

Bersama dengan tiga rekannya, Yohan Blake, Nickel Ashmeade, dan Asafa Powell, Bolt membuat tim Jamaika tiga kali berturut-turut merebut emas di nomor bergengsi itu. Kali ini kuartet itu menjadi kampiun dengan catatan waktu 37,27 detik. Tim Jepang yang membukukan rekor Asia dengan 37,60 detik meraih perak.

Tim Amerika Serikat sebenarnya mampu menempati posisi ketiga dalam perlombaan itu. Namun, akibat ulah Mike Rodgers yang berlari keluar lintasan, tim AS didiskualifikasi sehingga medali perunggu menjadi milik tim Kanada yang membukukan rekor nasional Kanada dengan catatan waktu 37,64 detik.

“Sayalah yang terhebat,” kata Bolt yang mampu menguasai nomor sprint Olimpiade di tiga edisi secara beruntun. Olimpiade Rio 2016 disebut-sebut sebagai Olimpiade terakhir bagi pelari yang memiliki tiga rekor dunia di nomor 100 m, 200 m, dan estafet 4x100 m itu.

“Terima kasih atas semua dukungan. Saya sedih sekaligus senang dengan dukungan kalian semua.”

Keberhasilan tim putra merebut medali emas di nomor estafet gagal disamai tim putri Jamaika yang harus puas dengan medali perak. Tim AS yang diperkuat Allyson Felix, Tianna Bartoletta, English Gardner, dan Tori Bowie sukses mempertahankan medali emas mereka dengan catatan waktu 41,01 detik yang sekaligus catatan terbaik tim AS tahun ini.

Bagi Felix, emas di nomor estafet merupakan medali emas kelimanya di Olimpiade sejak 2004 di Athena, Yunani. Itu juga sekaligus satu-satunya medali Felix di Olimpiade Rio 2016. Sementara itu, bagi Elaine Thompson, pelari Jamaika, kegagalan itu membuatnya tidak dapat memenuhi ambisi meraih tiga medali emas di Olimpiade Rio 2016.

Pertama
Di cabang sepak bola, tim putri Jerman sukses merebut medali emas pertama di Olimpiade setelah membungkam Swedia 2-1 pada partai puncak di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, kemarin. Gol kemenangan Jerman dicetak Dzsenifer Marozsan pada menit ke-48 dan gol bunuh diri pemain Swedia Linda Sembrant pada menit ke-62.

Satu-satunya gol penghibur Swedia di laga itu dicetak Stina Blackstenius pada menit ke-67. Kesuksesan tim putri Jerman merebut medali emas menjadi langkah awal yang baik untuk mengawinkan gelar juara cabor sepak bola. Tim putra akan berhadapan dengan tuan rumah Brasil, pagi ini (21/8) WIB.

Di cabang olahraga badminton, pebulu tangkis Spanyol, Carolina Marin, mencetak sejarah dengan menjadi pebulu tangkis putri pertama di luar Asia yang mampu merebut medali emas Olimpiade. Emas tersebut diraih Marin yang merupakan unggulan utama setelah mengalahkan pebulu tangkis India Sindhu PV 19-21, 21-12, 21-15 di Riocentro, Pavilion 4.

“Impian saya telah tercapai, tapi harus melewati kerja yang amat keras sebelum sampai ke level ini. Saya berlatih amat keras dua bulan terakhir,” kata Marin. (Rio2016/BWF/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya