Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMBALAP Mooney VR46 Marco Bezzecchi mengaku kesulitan saat melakoni sesi kualifikasi GP Australia di Sirkuit Phillip Island, Sabtu (21/10).
Bezzecchi hanya mampu finis P10 di Q2 dan terlampau 0,875 detik dari polesitter Jorge Martin (Prima Pramac), yang kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu pesaing terberat musim ini.
"Hari ini tidak dimulai seperti yang saya harapkan, dengan perubahan suhu yang tiba-tiba ini, saya tidak dapat tampil sesuai keinginan saya, pada latihan bebas terakhir dan kualifikasi," kata Bezzecchi dalam keterangan resmi VR46, Sabtu (21/10).
Baca juga : Finis Ketiga di Klasemen Akhir MotoGP, Bezzecchi Puas
"Bahkan, di babak kualifikasi, saya kesulitan mendapatkan ritme dan tampil tajam di momen krusial. Saya mencobanya dan sayang sekali kehilangan satu baris tepat di bendera kotak-kotak," tambahnya.
Namun, pembalap Italia itu mengatakan tidak akan lengah dan kehilangan fokus untuk menghadapi Sprint Race pada Minggu (22/10).
"Mari kita kembali ke data dan memahami apa yang bisa kita lakukan untuk balapan utama ini. Memulai dengan baik akan menjadi aspek yang menentukan (hasilnya)," kata pembalap yang akrab dijuluki Bez itu.
Baca juga : Bezzecchi Bertekad Akhiri Musim di Peringkat Ketiga MotoGP
Nasib kurang mujur juga dialami rekan satu timnya, Luca Marini, yang harus terpuruk di babak kualifikasi dan akan memulai balapan Sprint dan utama GP Australia dari P18.
Hasil itu bertolak belakang dengan performa gemilangnya di GP Indonesia di Sirkuit Mandalika, akhir pekan lalu, saat ia meraih posisi pole perdananya sekaligus meraih podium pada balapan Sprint.
"Kami kesulitan. Sejak kemarin, saya belum mampu mengimbangi laju pembalap terkuat. Bagaimana pun, kami mencoba untuk membuat awal yang baik, menjaga kontak dengan grup dan naik peringkat," ungkap Marini.
"Saya kesulitan dengan suhu ini. Saya kekurangan traksi, grip dan kami harus bekerja lebih cepat di tengah dan keluar dari tikungan," lanjut adik Valentino Rossi itu.
Sementara itu, Sprint MotoGP Australia akan dimulai pada Minggu karena perubahan jadwal yang ditengarai oleh perubahan cuaca ekstrem di Phillip Island. (Ant/Z-1)
Isack Hadjar yang gagal untuk melanjutkan balapan di GP Australia kemudian keluar dari Sirkuit Albert Park dengan kondisi menangis.
Noris yang memuncaki klasemen pembalap menyelesaikan balapan dengan waktu 1:42:06,304 atau kurang sedetik lebih cepat dari Verstappen.
Lando Norris mencatatkan waktu 1 menit 15,096 detik sekaligus mempertajam catatan waktunya selama sesi latihan bebas GP Australia.
Verstappen dan Red Bull harus berpikir keras untuk bisa memotong catatan waktu menghadapi pesaingnya pada sesi kualifikasi GP Australia yang berlangsung pada Sabtu (15/3)
Leclerc menjadi yang tercepat usai mencatatkan waktu 1 menit 16,439 detik.
Pembalap Red Bull Max Verstappen menempati urutan kelima dengan catatan waktu yang terpaut +0,444 detik dari Norris.
Di Giannantonio mengatakan, sejauh ini, perasaannya saat mengendarai Ducati Desmosedici GP23 cukup baik. Mantan pembalap Gresini Racing itu mampu beradaptasi dengan cepat.
Salucci menilai, di beberapa balapan terakhirnya bersama Gresini Racing, Di Giannantonio mampu membuktikan diri sebagai salah satu pembalap muda paling kompetitif.
"Tiga kemenangan dan banyaknya podium adalah sesuatu yang di luar dugaan saya. Tim melakukan pekerjaan luar biasa," ujar Bezzecchi.
Bezzecchi kini berada di peringkat tiga klasemen sementara, dengan total 323 poin terkumpul. Hal itu merupakan pencapaian terbaik tim Mooney VR46.
"Saya sangat senang dengan akhir pekan ini, dan saya tidak menyangka kemarin bisa podium (Sprint) dan P5 (pada grand prix)."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved