Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBALAP Gresini Racing Fabio Di Giannantonio menepis kabar dirinya akan pensiun dini sebagai pembalap MotoGP, menyusul Marc Marquez yang mengambil tempatnya di tim satelit Ducati tersebut pada musim depan.
"Tujuan saya adalah bertahan. Saya adalah seorang pembalap MotoGP. Saya membuktikan pada diri sendiri dan semua orang bahwa saya cukup cepat untuk berada di sini," kata Di Giannantonio dalam keterangan resmi MotoGP, Kamis (19/10).
"Tampaknya ada peluang. Kru saya melakukan pekerjaan dengan baik, mari kita lihat apa yang terjadi, saya hanya fokus di trek," tambahnya.
Baca juga : Di Giannantonio Nikmati Jadi Bagian Tim Mooney VR46
Adapun masa depan pembalap yang akrab disapa Diggia itu banyak dipertanyakan oleh para penggemar MotoGP, mengingat dengan terisinya dua kursi di Gresini Racing oleh Marquez bersaudara, hanya ada satu tempat lagi yang tersisa di grid tahun mendatang, yakni di tim pabrikan Honda (HRC).
"Di Honda masih ada kursi. Tujuan saya adalah bertahan, jadi, mengapa tidak mengambil kursi di Honda? Tapi sepertinya ada lebih banyak peluang, dan jika sudah jelas, kami akan memutuskan apa yang terbaik untuk saya dan masa depan saya," kata Di Giananntonio.
Pembalap asal Italia itu pun mengaku tidak ingin kehilangan fokus untuk balapan akhir pekan mendatang di Sirkuit Phillip Island, Australia, hanya karena kabar tersebut.
Baca juga : Di Giannantonio Bergabung dengan Mooney VR46 untuk MotoGP Musim 2024
Ia mengatakan memiliki dukungan penuh dari keluarga, sahabat, dan kru untuk terus terus maju dan mengembangkan dirinya lebih baik lagi sebagai seorang pembalap.
"Secara pribadi, saya selalu berusaha untuk berkembang dan menjadi lebih cepat. Itu tidak mudah, tapi ini adalah bagian dari pertandingan. Balas dendam saya adalah dengan bisa cepat di lintasan. Kami sedang mengerjakan masa depan saya, dan semoga (masa depannya) akan cerah," katanya.
"Manajer saya punya rencana B, C, D. Tapi tujuannya adalah bertahan. Jika kami tidak bisa bertahan di sini, maka kami akan mempertimbangkan opsi lain!" tambah dia.
Mengenai MotoGP Australia, Di Giannantonio mengatakan dirinya menargetkan untuk bisa finis sebagai 10 pembalap tercepat pada grand prix. Kepercayaan diri itu pun ia dapatkan setelah finis P4 di MotoGP Indonesia, akhir pekan lalu.
"Tahun lalu, saya tidak terlalu cepat, tapi tahun ini saya yakin akan menjadi lebih cepat. Saya ingin menjadi kompetitif dan mampu bertarung untuk memperebutkan top 10," kata dia. (Ant/Z-1)
"Ekspektasi musim ini tinggi karena tahun lalu, di pengujung musim, kami meraih dua podium. Saya rasa saya bisa kompetitif di MotoGP."
Setelah finis peringkat tujuh di Moto2, pembalap yang akrab disapa Diggia itu dipromosikan ke kelas premier dan akan mengendarai motor Ducati GP21 untuk tim veteran asal Italia tersebut.
Pada musim ini, Bastianini akan menggunakan motor baru Desmosedici GP21 dari Ducati setelah tujuh tahun terakhir Gresini Racing bermitra dengan pabrikan Aprilia.
Meski sempat mendapati posisinya melorot setelah start yang buruk, Bastianini tidak kehilangan kecepatan dan mampu menjaga performa bannya hingga menjuarai balapan.
Di Grand Prix ke-500 tersebut, Bastianini kembali ke puncak klasemen dengan koleksi 61 poin, dibayangi Rins, yang terpaut lima poin di peringkat kedua.
Sepanjang balapan, La Bestia terlihat berkendara dengan tenang, meskipun banyak tekanan di sekitar, seolah-olah mudah baginya.
Saat ini Gresini diperkuat oleh Alex Marquez dan didampingi oleh Fabio Di Giannantonio.
Akhir pekan lalu, Marquez dan Giannantonio tampil kurang apik di GP Italia. Marquez gagal finis setelah terjatuh, sementara Giannantonio finis di posisi ke-14.
Bagnaia harus puas menjadi runner-up di Qatar.
Salucci menilai, di beberapa balapan terakhirnya bersama Gresini Racing, Di Giannantonio mampu membuktikan diri sebagai salah satu pembalap muda paling kompetitif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved