Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kado Sempurna Tontowi/Liliyana

18/8/2016 04:00
Kado Sempurna Tontowi/Liliyana
(ANTARA/REUTERS/Mike Blake)

INDONESIA akhirnya merebut medali emas di Olimpiade lewat cabang bulu tangkis nomor ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Rio de Janeiro, kemarin.

Medali ini menjadi kado istimewa bagi Indonesia yang kemarin merayakan HUT ke-71.

Di final Tontowi (Owi)/Lililaya (Butet) bermain luar biasa dengan mengalahkan pasangan dari Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan dua set 21-14, 21-12.

"Saya barusan bilang seperti enggak percaya jadi juara. Terima kasih untuk semua masyarakat Indonesia. Saya mau menikmati kemenangan dulu setelah ini. Mau refreshing karena jujur saja tekanan bagi kami berdua sangat berat untuk menghadapi Olimpiade," kata Butet seusai seremoni pengalungan medali dan pengerekan bendera Merah Putih serta kumandang Indonesia Raya.

"Ini kado terindah dari Tuhan, dan ini saya berikan untuk Indonesia yang sedang merayakan kemerdekaan," sambung Owi dengan semringah.

Presiden Joko Widodo dalam akun Twitter-nya menyampaikan ucapan selamat kepada Owi/Butet.

"Akhirnya, kita dengar Indonesia Raya di Olimpiade Rio 2016. Selamat-Jkw."

Ucapan yang sama disampaikan Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi.

"Terima kasih Owi/Butet. Terima kasih pahlawan olahraga," kata Imam sambil menegaskan akan memberikan bonus Rp5 miliar bagi keduanya.

Dalam partai final, Owi/Butet tampil dengan agresif sejak awal. Mereka langsung unggul 8-2, 10-3, dan 11-4.

Selepas interval, keduanya masih bermain stabil.

Butet mengeluarkan jurus-jurus netting dan Owi dengan pukulan kerasnya meninggalkan Chan/Goh dengan unggul 13-9, 18-11,19-12.

Chan/Goh di detik-detik akhir gim pertama mampu menambah tiga poin beruntun. Gim pertama pun tuntas dengan 21-15.

Owi/Butet masih tidak membiarkan Chan/Goh berkembang di gim kedua. Mereka langsung unggul 5-2, 8-4, 11-9.

Selepas interval, Chan/Goh berusaha terus menjaga jarak dengan hanya tiga poin.

Namun, Owi/Butet makin di atas angin sampai bisa memimpin 19-12 dan 20-12.

Satu pengembalian dari Goh yang menyangkut di net memastikan medali emas bagi Owi/Butet dan yang pertama bagi sektor ganda campuran Indonesia.


Tradisi emas

Hingga saat ini bulu tangkis menjadi cabang olahraga yang diandalkan mempersembahkan emas di ajang Olimpiade.

Pada 1992 di Olimpiade Barcelona, Indonesia mendapat dua emas dari tunggal putri lewat Susy Susanti dan tunggal putra lewat Alan Budi Kusuma.

Selanjutnya, tahun 1996 di Atlanta, ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang merengkuh emas.

Ganda putra Candra Wijaya/Tony Gunawan mendapat giliran mempersembahkan emas pada Olimpiade 2000 di Sydney .

Indonesia meneruskan tradisi emas pada Olimpiade 2004 Athena melalui tunggal putra Taufik Hidayat dan pada Olimpiade 2008 Beijing melalui ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido.

Sayang tradisi emas itu terputus di Olimpiade London 2012. (X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya