Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Schooling Hentikan Dominasi Phelps

Ghani Nurcahyadi
14/8/2016 11:23
Schooling Hentikan Dominasi Phelps
(AP/Rebecca Blackwell)

KEMENANGAN beruntun perenang Amerika Serikat Michael Phelps di Oimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, akhirnya terhenti, kemarin. Phelps secara mengejutkan dikalahkan perenang berusia 21 tahun asal Singapura Joseph Isaac Schooling, yang merebut medali emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu.

Padahal, sejak Olimpiade 2004 Athena, Yunani, Phelps selalu meraih medali emas di nomor itu. Schooling yang berlatih di Amerika Serikat di bawah Sergio Lopez juga membukukan waktu 50,39 detik saat menyentuh dinding finis Olympic Aquatic Center, Rio de Janeiro, sekaligus mematahkan rekor Phelps di Olimpiade dalam nomor itu.

Phelps sendiri merebut medali perak bersama dua perenang lainnya, Chad Le Clos (Afrika Selatan) dan Laszlo Cseh (Hongaria). Ketiganya menyentuh finis dengan catatan waktu 51,14 detik. Tidak ada yang meraih perunggu pada nomor tersebut.

“Saya akan membiarkan momen seperti ini lewat dahulu dan menyadari apa yang telah saya lakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik,” kata Schooling yang juga terkejut dengan kemenangannya.

Medali emas yang didapat Schooling, yang juga merupakan penggemar Phelps, mencatatkan dirinya sebagai peraih medali emas pertama bagi Singapura di Olimpiade. Schooling tampil sempurna di nomor 100 m gaya kupu-kupu dengan selalu menjadi yang tercepat sejak babak penyisihan (heat) dengan catatan waktu selalu di bawah 51 detik.

Bagi Phelps, yang sudah mengamankan 22 emas di ajang Olimpiade, kekalahan dari Schooling memantapkan niatnya untuk menyudahi karier di kolam renang selepas Olimpiade Rio 2016. Phelps masih akan berlaga di satu nomor lagi, yaitu 4x100 m estafet gaya ganti, nomor yang selalu menjadi milik tim renang AS sejak Olimpiade 1984 Los Angeles, AS.

Phelps menjadi satu-satunya pe­renang AS yang gagal meraih medali emas di empat nomor final yang dipertandingkan di hari ketujuh perlombaan cabang olahraga renang.

Madeline Dirado (200 m gaya punggung putri) dan Anthony Ervin (50 m gaya bebas) sukses merebut emas, dan Katie Ledecky (800 m gaya bebas putri) sekaligus memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri dengan catatan waktu 8 menit 4,79 detik.

Rekor dunia
Di cabang balap sepeda disiplin trek, tim balap sepeda Inggris juga membukukan rekor dunia baru setelah memenangi nomor tim pursuit dengan catatan waktu 3 menit dan 50,265 detik. Kuartet Edward Clancy, Steven Burke, Owain Doull, dan Bradley Wiggins unggul atas Australia di partai final.

Bagi Wiggins, medali emas di nomor tersebut membuatnya masuk buku sejarah ‘Negeri Ratu Elizabeth’ sebagai orang Inggris pertama yang mampu meraih delapan medali.

Wiggins yang punya gelar bangsawan itu telah meraih 5 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu dari keikutsertaannya di lima Olimpiade. Ia melampaui mantan pembalap sepeda Inggris, Chris Hoy, yang sebelumnya menjadi atlet Inggris paling banyak mempunyai medali Olimpiade dengan tujuh medali.

“Dapat berlaga di lima Olimpiade dan meraih lima emas merupakan sesuatu yang tak pernah terbayangkan. Ini cerita inspirasi yang bagus bagi anak-anak,” kata Wiggins yang kini berusia 36 tahun. (Rio2016/BBC/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik