Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
LIFTER Eko Yuli Irawan menorehkan sejarah di ajang Olimpiade sebagai orang Indonesia pertama yang mampu mencetak hattrick medali pada pesta olahraga terakbar sejagat itu. Eko, 27, merebut perak cabang angkat besi kelas 62 kg di Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil.
Dalam dua Olimpiade sebelumnya, Eko meraih medali perunggu, yaitu pada Olimpiade 2008 Beijing, Tiongkok, di kelas 56 kg dan Olimpiade 2012 London, Inggris, di kelas 62 kg. Raihan perak di Olimpiade 2016 merupakan peningkatan prestasi bagi lifter asal Lampung tersebut.
Saat bertanding di Riocentro Pavilion 2, Rio de Janeiro, kemarin WIB, Eko bersaing ketat dengan lifter Kolombia, Oscar Figueroa, peraih perak kelas 62 kg Olimpiade 2012 London. Keduanya membukukan angkatan yang sama pada kategori snatch seberat 142 kg.
Adu taktik keduanya terjadi di angkatan clean & jerk. Figueroa sukses melakukan angkatan 176 kg. Sebaliknya, Eko gagal di angkatan 179 kg. Eko mendapatkan perak dengan total angkatan 312 kg, sedangkan Figueroa merebut medali emas dengan total 318 kg. Perunggu jatuh ke tangan lifter Kazakhstan, Farkhad Kharki.
“Terima kasih untuk keluarga saya, teman-teman, dan masyarakat Indonesia yang telah memberikan dukungan. Ini yang terbaik yang bisa saya berikan,” kata Eko yang mengaku membidik medali emas.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga (PB PABBSI) Rosan P Roeslani mengungkapkan sebelumnya Eko ditargetkan meraih emas. Namun, merebut medali perak sudah merupakan peningkatan prestasi Eko.
Peluang menambah medali di cabang itu masih terbuka dengan tampilnya Triyatno dan I Ketut Ariana di kelas 69 kg putra, serta Deni di kelas 77 kg, pada pagi ini. Triyatno merupakan lifter peraih perunggu di Beijing 2008 serta perak di London 2012. (Gnr/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved