Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEBAGAI atlet yang sudah banyak makan asam garam di dunia tenis, kalah atau menang adalah hal yang biasa bagi Novak Djokovic. Namun, kekalahannya kali ini benar-benar membuat hatinya hancur lebur.
Kekecewaannya sangat jelas ketika ia meninggalkan lapangan dengan berlinang air mata. Ia juga meminta maaf kepada rakyat Serbia karena tak mampu lolos ke babak kedua.
“Tidak diragukan lagi ini adalah salah satu kekalahan terberat dalam hidup dan karier saya,” kata Djokovic.
Djokovic yang tengah berambisi menyumbangkan medali emas buat Serbia harus tersingkir di babak pertama dengan stright set 7-6 (7-4), 7-6, (7-2) di tangan petenis Argentina Juan Martin Del Potro.
Petenis jangkung itu memang pantas bersedih. Pasalnya, sepanjang kariernya, Djokovic memang telah mengantongi 66 gelar. Bahkan, ia menjadi petenis pertama sepanjang sejarah yang sukses meraih 30 trofi di semua ajang ATP Masters 1.000.
Namun, ada satu yang terasa kurang bagi petenis berusia 29 tahun itu, yakni raihan medali emas Olimpiade untuk melengkapi kiprahnya di dunia tenis yang cemerlang. Pemain asal Serbia itu memang belum pernah merasakan medali emas Olimpiade. Pencapaian terbaiknya hanya merebut medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008.
Saking penasaran dengan me-dali itu, Djokovic sampai mendaftar di dua nomor di Olimpiade Rio 2016, yaitu di tunggah dan ganda. Sayang hanya dalam waktu 2,5 jam pertandingan, mimpi Djokovic musnah oleh Del Potro.
Del Potro memang selalu menjadi momok bagi Djokovic. Dari catatan rekor pertemuan, Del Porto tampak superior dengan catatan mengalahkan Djokovic sebanyak 11 kali dari 14 pertemuan mereka. Sosok Del Potro pula yang menyingkirkan Djokovic di Olimpiade London 2012.
Namun, bukan Djokovic namanya jika tak memuji lawannya. Dengan berbesar hati, ia menyebut Del Potro tampil luar biasa pada pertandingan tersebut.
“Del Potro tampil lebih baik dan ia memang pantas menang. Ini olahraga, dan saya harus mengucapkan selamat kepadanya,” puji Djokovic.
Sementara itu, Del Potro akan menghadapi petenis asal Portugal, Joao Sousa, di putaran kedua pertandingan, Senin (8/8) waktu setempat. Petenis berusia 27 tahun itu terjatuh ke peringkat 141 dunia setelah dua tahun mengalami masalah cedera.
Sebaliknya pemandangan kontras terjadi pada pesaing Djokovic. Di saat Djokovic harus menangis lantaran tersisih di babak pertama, Andy Murray dan Rafael Nadal malah membuka senyum lebar-lebar.
Murray dan Nadal sukses menyegel tempat di babak kedua seusai mengandaskan lawan-lawan mereka. Murray yang merupakan juara bertahan sukses membekap petenis Serbia Viktor Troicki dua set langsung 6-3, 6-2. (Maggie Nuansa Mahardika/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved