Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PERENANG AS, Michael Phelps, membukukan rekor sebagai atlet peraih medali emas Olimpiade terbanyak sepanjang sejarah.
Prestasi monumental itu ia ukir setelah memenangi lomba nomor estafet gaya bebas 4 x 100 meter di Olympic Aquatic Stadium, Rio de Janeiro, Brasil, kemarin.
Total, hingga saat ini atlet berusia 31 tahun yang sempat pensiun seusai Olimpiade London 2012 itu telah mengoleksi 19 medali emas dalam lima Olimpiade.
Jumlah itu dua kali lebih banyak daripada peringkat kedua, yakni pesenam Larisa Latynina yang berlaga untuk Uni Soviet.
Bukanlah tidak mungkin Phelps masih akan menambah pundi-pundi emasnya.
Ia masih akan terjun di empat nomor lainya, yakni 100 m gaya kupu-kupu, 200 m gaya kupu-kupu, 4 x 100 m estafet, dan nomor 200 m gaya ganti perorangan.
Ketika merebut emas yang ke-19, Phelps tampil bersama tiga rekannya, Caeleb Dressel, Ryan Held, dan Nathan Adrian.
Kemenangan itu sekaligus mengembalikan superioritas AS di nomor tersebut yang lepas sejak 2009.
"Saya merasa jantung saya akan meledak, saya sangat gembira," kata Phelps yang turun sebagai perenang kedua.
Setelah Caeleb menyentuh dinding, Phelps dengan cepat meloncat ke dalam air.
Kayuhan kaki dan tangannya membuat jarak tim AS dan Prancis yang sebelumnya berjarak tipis semakin melebar.
Pada 50 meter pertama dilalui Phelps dengan mulus dan tidak bisa disaingi perenang Prancis, Fabien Gilot.
Phelps kemudian menyerahkan kolam kepada Held yang kemudian diteruskan Adrian sebagai perenang terakhir di tim AS.
Saat Adrian menyentuh finis, tim AS membukukan waktu 3 menit 9,92 detik, unggul atas kuartet Prancis yang sebelumnya merupakan yang tercepat pada nomor itu pada Olimpiade London, Inggris, 2012. (AP/Rio2016/Gnr/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved