Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Tiba di Brasil, Tim Angkat Besi Langsung Berlatih

Ghani Nurcahyadi
30/7/2016 16:18
Tiba di Brasil, Tim Angkat Besi Langsung Berlatih
((Kiri-Kanan), Ketut, Deni, Dewi---MI/Ghani Nurcahyadi)

TIM angkat besi Indonesia tidak membuang banyak waktu. Baru masuk perkampungan atlet, Kamis (28/7) malam, para lifter langsung digeber dengan porsi latihan reguler pada keesokan harinya.

Eko Yuli Irawan cs tidak tampak mengalami jetlag yang parah karena telah memangkas selisih waktu Jakarta dan Rio de Janeiro dengan berlatih di Cape Town, Afrika Selatan. Namun, sebagian masih belum pulih dari kelelahan akibat perjalanan udara yang panjang.

Pada sesi latihan tersebut, Triyatno dan I Ketut Ariana terlihat belum mampu melakukan angkatan yang biasa mereka lakukan pada latihan di Cape Town, sehingga pelatih Aveenash Pandoo meminta mereka menghentikan sesi latihan.

Untungnya, hal tersebut tidak terjadi pada lifter lainnya. Deni, Eko Yuli Irawan, Muhamad Hasby, Dewi Safitri, dan Sri Wahyuni mampu melahap semua latihan yang diberikan.

Manajer tim Alamsyah Wijaya mengatakan tim pelatih mendapat kesempatan untuk memperbaiki banyak hal saat training camp 10 hari di Afrika Selatan.

“Di Cape Town, kami melakukan training camp 10 hari dengan program finalisasi latihan menuju pertandingan. Artinya, kami memperbaiki teknik-teknik mereka yang salah, meningkatkan power mereka, memperbaiki nutrisi mereka agar lebih baik lagi, dan meminimalisir perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta. Buktinya, hari ini, kami sudah bisa berlatih lagi dan tidak mengalami jetlag dan ini adalah progres yang luar biasa,” kata Alamsyah, Jumat (29/7) sore waktu setempat

Menghadapi Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan, dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno.

Alamsyah mengakui bahwa keduanya masih mejadi pilihan utama meski tidak menutup kemungkinan adanya bintang baru.

“Masih tetap (Eko dan Triyatno). Tapi kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini," imbuh Alamsyah.

Pada Jumat (29/7), sejumlah lifter Rusia dicoret dari daftar peserta akibat doping. Namun, kata Alamsyah, hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada kondisi iIndonesia.

“Mungkin tidak terlalu signifikan karena Rusia tidak mau banyak bersentuhan dengan kelas-kelas yang kita ikuti. Tapi ada satu lifter Rusia yang turun di kelas 69 putra yang mungkin akan membuat posisi kita lebih baik,” ungkap Alamsyah.

Tim angkat besi Indonesia akan mengawali langkah mereka di Olimpiade Rio pada 6 Agustus mendatang. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya