Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
LIFTER Indonesia Siti Zahra sukses memenangkan tiga medali emas dari kompetisi angkat besi Piala Raja EGAT kategori Junior pada 11-15 Oktober di Thailand.
Kendati masih berusia 18 tahun, Siti Zahra atau yang akrab dipanggil Mawar, berhasil memenangkan 3 medali emas pada kompetisi di Thailand, Oktober silam, dengan total angkatan 176 kg. Dengan beban snatch 76 kilogram dan clean and jerk hingga 100 kilogram.
Zahra bercerita, untuk mencapai prestasi tersebut, dia telah berlatih sejak masih di kelas 4 SD.
Baca juga: Lifter Rahmat Erwin Sumbang Satu Emas untuk Indonesia
“Dulu diajak sama tante untuk ikut angkat besi. Karena Tante atlet juga. Dari kelas 4 SD. Terlanjur sudah masuk, jadi diterusin saja. Lalu, diajarin sama tante sampai kelas 6 SD. Setelahnya, baru memastikan diri ingin menjadi atlet angkat besi,” ungkap Zahra di acara Metro Sport Podcast, Rabu (16/11).
Zahra menambahkan, dalam olahraga angkat besi, tidak cukup hanya mengandalkan kekuatan saja. Namun juga perlu latihan konsentrasi serta mental.
“Rasanya kalau angkatan pertama dan angkatan kedua gagal kita harus lebih tenang, karena biasanya angkatan pertama itu saja udah gagal rasanya sudah stres banget. Kuncinya itu, tarik nafas dan fokus. Karena itu bukan hanya masalah kuat atau tidak namun juga konsentrasi, mental dan fokus. Yang harus dipikirkan itu hanya bisa, bisa, bisa,” paparnya.
Lebih lanjut, Zahra juga mengungkapkan peminat olahraga angkat besi di Indonesia masih sedikit, terutama dari kalangan perempuan.
Oleh karena itu, Zahra mengungkapkan pentingnya pengenalan dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah dalam meningkatkan peminat olahraga angkat besi.
“Angkat besi itu peminatnya kurang. Yang kenalin itu dari keluarga dan kerabat. Saya ingin benar benar all out di angkat besi. Saya sudah sejak SD di sini, jadi saya akan tekuni sepenuhnya. Orangtua bukan dari kalangan atlet, tapi mereka mendukung saya 100% jadi atlet. Jadi, dukungan itu hal yang penting di situ,” pungkas Zahra. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved