Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TIM blind judo Indonesia membuktikan diri sebagai yang paling kuat di Asia Tenggara setelah menyabet 9 medali emas pada ajang ASEAN Para Games (APG) XI 2022 di Gedung Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah, yang berakhir Kamis (4/8) sore.
Keperkasaan para judoka tunanetra Merah Putih itu dibuktikan bukan saja di nomor perorangan, tapi juga nomor beregu. Pada hari terakhir cabor itu dipertandingkan, Kamis, tim beregu putra-putri Indonesia berhasil mengandaskan lawan-lawannya
"Ini sesuai prediksi saya kemarin. Indonesia melesat ke atas, dan melebihi target 7 emas menjadi 9, karena beregu putra putri akhirnya mampu menyapu bersih. Dari total 10 nomor sejak hari pertama, hanya satu emas yang disisakan untuk Thailand," tegas Imam Kuncoro, pelatih tim blind judo Indonesia, kepada Media Indonesia usai laga terakhir.
Pada nomor beregu putra (-60 kg, -73 kg, dan +73 kg), Indonesia bermaterikan Junaedi, Shidiqrafli Ahmad, dan Tony Ricardo Mantolas.
Sedangkan beregu putri yang mempertandingkan kelas -48 kg, -57 kg, dan +57 kg, tim Merah Putih berisikan Novia Larrasati, Garini Melinda Artia, Fadillah Nurul, dan Maghfira Balgis Mega.
Trio judoka Indonesia menang mutlak saat melawan Filipina dan Vietnam, tapi sempat berjuang keras menghadapi Thailand. Seperti saat Junaedi harus bertanding ekstraketat menaklukkan Kongsuk Vitoon.
Baca juga: Akhiri Dahaga 9 Tahun, Timnas Voli Duduk Putri Indonesia Rebut Emas di APG 2022
Dua hari sebelumnya, di nomor individual, Junaedi harus mengakui kehebatan Kongsuk yang mendapat emas melalui ippon. Dia pun harus puas mendapatkan perak.
Namun di nomor beregu, Junaedi mampu membalas kekalahan dengan mengalahkan Kongsuk. Pejudo asal Garut itu berusaha mengalahkan Kongsuk untuk menyumbangkan poin pertama bagi tim beregu Indonesia, dan berhasil.
Revans atas Kongsuk Vitoon dengan skor tipis dalam waktu bertanding selama empat menit membuat Junaedi sangat puas.
"Dia hebat. Di nomor individual, saya tidak berdaya. Tapi kali ini gantian Kongsuk harus terima kekalahan," tukas dia usai pengalungan medali lewat upacara pebghormatan pemenang.
Kemenangan Junaedi pun menyemangati dua rekannya sehingga tim beregu putra tuan rumah menghempaskan Thailand dengan skor 3-0. Di dua partai sebelumnya, Indonesia menaklukkan Vietnam dan Filipina juga dengan 3-0.
Sedangkan pada beregu putri yang hanya diikuti dua negara, yakni Indonesia dan Filipina, Novia Larasati dan kawan-kawan tidak kesulitan menundukkan lawannya.
Tambahan dua emas di nomor beregu putra putri tersebut membuat raihan emas Indonesia pada cabang olahraga ini menjadi 9, atau melampaui target 7 medali emas. "Kita juara umum," pungkas Kuncoro. (OL-16)
Blind merupakan drama thriller misteri. Cerita drama itu berpusat pada korban yang mengalami ketidakadilan.
TIM judo Polri menyumbangkan 10 medali, 6 emas, 1 perak, dan 3 perunggu dalam ajang World Police And Fire Games (WPFG) 2025 di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat (AS).
Prestasi ini juga menunjukkan perkembangan olahraga pelajar di Kabupaten Tuban, khususnya di cabang judo.
Dengan melihat lebih dalam aktivitas latihan atlet, mulai dari aktivitas sehari-hari mereka, pola latihan dan interaksi para atlet, akhirnya Angga Yunanda merasa bisa mendalami perannya.
Lolos hingga ke babak 16 besar Olimpiade merupakan kebanggaan tersendiri bagi Maryam March Maharani dan dunia Judo Indonesia.
ATLET judo putri Indonesia kelas 52 kg, Maryam March Maharani terhenti di babak 16 besar di Olimpiade Paris 2024 pada Minggu (28/7) di Champ de Mars Arena, Paris.
Maryam March Maharani, judoka berbakat berusia 24 tahun, menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang ini pada Olimpiade Paris 2024
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved