Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEBASKET naturalisasi Indonesia, Marques Bolden, mengingatkan talenta muda Derrick Michael Xzavierro agar menjaga fokus dalam mengasah kemampuan bola basket di tengah meningkatnya perhatian yang mengarah kepada pemain berusia 19 tahun itu.
Bolden menyampaikan kebanggaannya bisa berada dalam perjalanan Michael merintis karier terutama menjadi duet menara kembar Indonesia yang mencapai playoff perempat final Piala FIBA Asia 2022.
"Mungkin yang tidak disadari banyak orang adalah dia tampil di pertandingan-pertandingan ini, turnamen ini, level kompetisi setinggi ini dan dia sudah bisa menunjukkan dirinya pantas berada di sini," kata Bolden dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, dikutip Minggu (24/7).
Baca juga: Milos Pejic Dipertahankan Latih Timnas Basket Indonesia
"Setelah keluar dari NBA Academy dan bahkan belum sempat merasakan langsung atmosfer kompetisi D1 NCAA, sungguh luar biasa melihat berbagai hal yang dilakukannya sepanjang musim panas ini, segenap kegigihan yang selalu ia perlihatkan," kata Bolden.
Bolden mengaku sudah mengingatkan langsung Michael agar pemain keturunan Kamerun itu tidak kehilangan fokus dalam membina karier dan mengembangkan kemampuan bola basketnya.
"Sebab, seketika orang mulai memberi perhatian lebih kepada dia, akan ada banyak hal yang datang bertubi-tubi yang bisa menjadi mengaburkan perhatiannya dari basket. Ada banyak hal yang datang sebagai konsekuensi penampilannya," kata Bolden.
"Yang terpenting adalah dia harus selalu bisa menjaga kebugaran, tetap bersikap rendah hati, terus bekerja keras dan tidak terjebak dengan hal-hal lain yang bisa merusak konsentrasi olahraga ini," sambung dia.
Michael memang cukup menghidupkan optimisme masyarakat bola basket Indonesia sejak terpilih berkesempatan menimba ilmu dalam program NBA Global Academy di Australia tahun lalu.
Selepas program khusus itu, Michael telah mencapai kesepakatan bergabung dengan tim bola basket Universitas Grand Canyon di Phoenix, Arizona, yang berkompetisi dalam Divisi 1 (D1) NCAA Amerika Serikat.
Dalam lima pertandingan Piala FIBA Asia 2022, Michael rata-rata membuat 8,5 poin dan delapan rebound. Penampilan terbaiknya datang saat mengemas 19 poin ketika Indonesia kalah 65-74 melawan Yordania dalam penyisihan Grup A. (Ant/OL-1)
Bolden akhirnya tampil untuk pertama kalinya bersama timnas Indonesia dalam lanjutan kompetisi SEA Games 2021 melawan Vietnam di Thanh Tri Gymnasium, Hanoi, Sabtu (21/5).
Ia menilai seandainya Bolden bermain maka Indonesia bisa lebih baik dalam aspek mencetak poin di bawah ring maupun tembakan dari luar busur.
Dalam dua laga kualifikasi Piala Dunia FIBA, Bolden diketahui terpaksa absen akibat masalah punggung. Namun, kini dirinya mengaku sudah kembali bugar.
Menurut Michael, Bolden adalah pemain yang bisa membantu tim dalam urusan mencetak angka terutama di paint area.
Bolden sempat mengalami cedera punggung sejak SEA Games di Vietnam dan bermasalah dengan perut karena diare beberapa pekan sebelum laga kualifikasi.
Bolden dan Abraham sama-sama tidak diturunkan di laga kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 melawan Arab Saudi. Bolden mengalami cedera punggung, sedangkan Abraham lutut.
Selain tampil sebagai salah satu penghasil poin terbesar bagi Merah Putih, pemain berusia 19 tahun itu juga dominan di bawah ring.
"Tadi nggak tahu kenapa, sudah lama nggak upacara. Sudah persiapan dari pagi juga, sudah siap, tapi tubuh belum siap, jadi pusing."
"Derrick sudah membuktikan pada kami bahwa dia adalah pebasket hebat yang bisa bisa dilatih untuk masa depan bola basket Indonesia."
Hal itu untuk mengantisipasi potensi absennya beberapa nama seperti Marques Bolden dan Derrick Michael Xzavierro yang tengah berada AS
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved