Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIM bola basket 3x3 putri Indonesia, untuk kali pertama, mampu menembus tiga besar Piala Asia FIBA sejak ajang tersebut mulai dipertandingkan pada 2013. Keberhasilan mencetak sejarah itu tidak lepas dari sosok penting pemain naturalisasi Kimberley Pierre-Louis.
Pebasket yang menjadi WNI sejak 2019 ini memulai debutnya memperkuat Indonesia pada SEA Games Filipina di tahun yang sama dan hingga kini ia tetap konsisten pada pilihannya itu.
Kini, pebasket yang awalnya berpaspor Kanada itu berharap dirinya bisa terus mengangkat prestasi timnas Indonesia.
Baca juga: Timnas Basket Putri Indonesia Raih Perunggu FIBA Asia 3x3
Indonesia memiliki potensi luar biasa, terutama di sektor putri. Saya ingin terus bersama-sama tim ini, sampai mencapai prestasi tertinggi," kata Pierre-Louis, yang dijumpai di GBK Arena, Jakarta, Selasa (12/7).
Pemain dengan tinggi 183 cm ini terpacu memberikan yang terbaik untuk Indonesia karena terharu akan dukungan yang diberikan para pencinta basket Tanah Air sejak ia memutuskan beralih kewarganegaraan.
Dari sini, ia melihat Indonesia memang membutuhkan prestasi di bola basket untuk memacu semangat pencinta olahraga ini.
Di ajang FIBA Asia Cup di Singapura, belum lama ini, Pierre-Louis dkk memperoleh perunggu setelah mengalahkan Jepang 21-16 dalam perebutan tempat ketiga, Minggu (10/7).
Langkah Indonesia pada hari terakhir kompetisi ditandai dengan keberhasilan menjungkalkan China Taipei dalam 17-15 di babak perempat final.
Sayangnya, mimpi Indonesia ke final harus pupus ketika mereka mengakui keunggulan Australia 13-21 di semifinal. Kendati demikian Indonesia sudah mencatatkan sejarah bisa tampil hingga perebutan tempat ketiga Piala FIBA Asia 3x3.
Catatan itu kian dipertajam ketika Indonesia menaklukkan Jepang 21-16 dalam laga perebutan tempat ketiga. Pierre-Louis kembali menjadi senjata utama Indonesia menghadapi Jepang. Pebasket naturalisasi asal Kanada itu menyumbangkan 14 poin dalam kemenangan tersebut.
Pierre-Louis, yang sepanjang turnamen menjadi pemain tersubur dengan raihan 54 poin dan juga belakangan terpilih masuk dalam Tim Terbaik Putri Piala FIBA Asia 3x3 2022.
Di dalam tim itu, Pierre-Louis bergabung dengan Pemain Terbaik (MVP) Putri asal Tiongkok, Lili Wang, serta wakil Australia Annelie Sara Maley.
Sebenarnya, aksi memukau Pierre-Louis juga sudah terlihat saat ia memperkuat Timnas di ajang multicabang olahraga SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam, Mei lalu.
Ia juga menjadi kunci kemenangan Indonesia saat berlaga di ajang SEA Games tersebut dengan mempersembahkan medali perak untuk saat memperkuat tim 5x5 dan medali perunggu saat turun pada nomor 3x3.
Capaian ini juga menjadi catatan tersendiri bagi bola basket putri Indonesia karena pada SEA Games 1993 dan SEA Games 2015 juga meraih hasil serupa. Sementara pada SEA Games Filipina 2019 sebatas meraih perunggu.
Sebelum mendapat tawaran membela timnas basket putri Indonesia, Pierre-Louis memperkuat klub asal Jerman, Rutronik Stars Keltern.
Ia mengisahkan awalnya ia dihubungi oleh Manajer Timnas Basket Putri Indonesia, Christopher Tanuwidjaja.
Lalu ia mempertimbangkan tawaran itu dengan mencari informasi seputar bola basket Indonesia.
Lantaran tidak mendapatkan tawaran serupa dari Kanada, ia pun akhirnya menerima ajakan Indonesia itu.
"Saat itu, saya terus berdoa dan sepertinya kata hati memang mengatakan harus ke Indonesia," kata pebasket berusia 28 tahun ini.
Terlepas dari pergulatan itu, Pierre-Louis kini menyadari bahwa pilihannya itu ternyata tidak meleset.
Ia menemukan kebahagiaan ketika memperkuat Indonesia, apalagi dengan menggeluti olahraga yang dicintai sejak usia belia itu.
Walau lelah, karena hanya berselang satu bulan setelah SEA Games harus bertanding kembali di FIBA Asia Cup pada Juli ini, Pierre-Louis sama sekali tidak mempermasalahkannya.
Bahkan, ia pun menerima dengan senang hati tugas barunya yakni memperkuat Indonesia di Islamic Solidarity Games 2022, pada Agustus di Kenya.
Pierre-Louis pun memahami konsekwensinya bahwa dirinya tidak bisa kembali ke Kanada untuk bertemu keluarganya dalam waktu dekat. Ia pun berharap sang ibunda tercinta yang nantinya bertandang ke Jakarta karena sudah lama tidak berjumpa.
"Sejujurnya, saya lelah sekali. Saya sampai demam. Ingin istirahat dan recovery karena ada cedera juga di lutut. Tapi saya bahagia atas ini semua, karena saya memang mencintai Indonesia, dan keluarga sangat mendukung sekali," kata Pierre-Louis.
Sekretaris Jenderal Perbasi Nirmala Dewi mengatakan perekrutan pemain naturalisasi baik di sektor putra dan sektor putri merupakan salah satu strategi untuk mengangkat prestasi Indonesia.
Perbasi menilai Indonesia memerlukan strategi berbeda untuk memenangkan persaingan di tingkat Asia.
Selama ini, Indonesia selalu terseok-seok, bahkan tidak sekalipun meraih medali emas SEA Games atau selalu berada di bawah dominasi Filipina.
Memang tidak dapat disangkal, adanya pemain naturalisasi membuat Timnas menjadi lebih kuat, dan terbukti pada SEA Games di Hanoi dapat meraih medali emas untuk Tim Bola Basket Putra 5x5 atau menjadi kali pertama dalam sejarah basket Indonesia.
Sejauh ini, Indonesia sudah menaturalisasi lima pemain yakni Marques Terrel Bolden, Modou Kane, Dame Diagne, Ebrahim Enguio Lopez, dan Jamar Jhonson, serta Kimberley.
Dua pemain, yakni Bolden dan Pierre-Louis, saat ini menjadi rising star yang sangat menyita perhatian pencinta basket Tanah Air.
Manajer Tim Bola Basket Putri Christopher Tanuwidjaja kekuatan tim basket putri terus menanjak sejak diarsiteki oleh pelatih asal Taiwan, Lin Chi Wen, yang mendampingi tim sejak setahun terakhir.
"Adanya pelatih baru dari Taiwan ini saya lihat ada impact yang bagus," kata dia.
Selain itu, adanya kesempatan untuk menjajal kejuaraan internasional juga membuat tim basket putri semakin percaya diri berlaga di SEA Games.
Khusus untuk Pierre-Louis, ia tidak menyangkal pemain naturalisasi ini memberikan kontribusi besar untuk tim.
Dalam satu tahun terakhir, performa Pierre-Louis terus menanjak dengan rata-rata mencetak 15 poin di setiap gim.
"Dia pemain yang sederhana dan mau beradaptasi, itulah kuncinya mengapa dia bisa membawa Indonesia berprestasi," pungkas dia. (Ant/OL-1)
Young, yang bermain untuk Las Vegas Aces akan bergabung dengan rekan setimnya Kelsey Plum, pemain Dallas Wings Alisha Gray, dan Stefanie Dolson dari Chicago Sky.
PP Perbasi mengumumkan keikutsertaan tim nasional bola basket 3x3 putri Indonesia dalam FIBA 3x3 U-23 World Cup 2021 yang dijadwalkan di Ulaanbaatar, Mongolia, 11-15 Oktober.
Menurutnya, peta persaingan di Hanoi nanti akan berpengaruh karena kekuatan Filipina tidak sama dengan SEA Games sebelumnya saat menjadi tuan rumah.
"Jepang saya rekomendasikan menjadi negara tujuan karena mereka memiliki atmosfer 3x3 lebih baik."
Dalam upaya membangun chemistry yang solid, timnas diagendakan melakukan uji coba dalam ajang ABL 3x3 Tournament di Bali pada 16-17 April.
Bagi Timnas A, ini jelas modal berharga menatap SEA Games XXXI Hanoi, Vietnam pada 12-23 Mei mendatang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved