Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KETUA Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meminta cabang-cabang olahraga untuk mengubah paradigma dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi. Pencetakan atlet perlu dilakukan terencana (by design) dan bukan sekadar menemukan bakat-bakat.
"Jika dulu kita cetak atlet by accident, kita harus menciptakan atlet by design. Dulu kita terpacu menjaring usia muda menjadi atlet, kini orangtuanya yang perlu direkrut dalam gerakan olimpiade. Karena faktanya, dalam mempersiapkan atlet yang direkrut usia 8-9 tahun," kata Okto dalam Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia 2022 di Hotel JHL Solitaire Serpong, Tangerang, Selasa (8/3).
Menurutnya, tantangan terbesar melahirkan atlet berprestasi terletak pada rekrutmen. Perlu dibangun gerakan agar para orangtua mau mendorong anak-anak menjadi atlet untuk ditempa.
Dia menambahkan kemampuan bahasa asing saat ini juga menjadi kendala dalam pengembangan atlet, pelatih, maupun ofisial.
"Kami melihat tantangan terbesar itu rekrutmen. Bagaimana memengaruhi orangtua agar anak anaknya menjadi atlet," ujarnya.
Baca juga: Zohri akan Tampil di Kejuaraan Dunia Atletik Indoor 2022
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mendorong pengembangan olahraga nasional agar turut menggunakan pendekatan industri dalam meningkatkan prestasi dan kesejahteraan atlet sekaligus bersumbangsih terhadap ekonomi.
Pendekatan konvensional dipandang perlu ditinggalkan agar olahraga nasional tak ketinggalan dari negara-negara maju.
"Harapan pemerintah kepada masyarakat olahraga khususnya pemimpin federasi olahraga di Indonesia untuk memajukan olahraga dengan pendekatan industri. Olaharaga itu harus didekati seperti industri," ujarnya.
Suharso menyampaikan olahraga juga termasuk dari bagian peningkatan daya saing bangsa. Sebab itu, inovasi dan akselerasi peningkatan prestasi harus berjalan dengan intensif.
Olahraga juga menjadi salah satu tumpuan bukan hanya untuk menyehatkan masyarakat tapi juga menggerakkan ekonomi. Jika dikelola dengan pendekatan industri, dia yakin akan memberikan kontribusi signifikan.
"Pendekatan industri itu menunjukkan kita negara maju bukan hanya sekadar pengikut," tuturnya.(OL-5)
POTTI akan menyusun program pembinaan yang terukur, mengembangkan kompetisi nasional yang berjenjang, dan memperluas partisipasi tarik tambang.
Bayu juga menegaskan dirinya siap bekerja sama erat dengan Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, untuk merumuskan langkah-langkah strategis menjelang SEA Games.
Enam federasi penerima ditentukan melalui undian yang dilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan KOI pada April lalu.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
KOI membuka ruang seluas-luasnya bagi cabang olahraga nasional untuk menjadi bagian dari keluarga besar KOI.
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved