Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Atlet Paralimpiade Indonesia Sudah Jalani Latihan Ringan di Kampung Atlet

Ilham Ananditya
19/8/2021 11:22
Atlet Paralimpiade Indonesia Sudah Jalani Latihan Ringan di Kampung Atlet
Kontingen pertama Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo 2020 mulai melakukan sejumlah latihan di perkampungan atlet.(MI/Dok npcindonesia)

HARI kedua setibanya di Tokyo, Rabu (18/8), kontingen pertama Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo 2020 sudah mulai melakukan sejumlah latihan ringan di perkampungan atlet sebelum jadwal pertandingan mereka masing-masing.

Salah satunya, tim para balap sepeda bergabung dengan rombongan lainnya di perkampungan atlet, sebelum mereka bertolak menuju lokasi perlombaan di Izu City, Prefektur Shizuoka, sekitar dua jam perjalanan dari Tokyo.

Atlet paracycling Muhammad Fadli Iammuddin beserta rombongan rencananya baru akan berangkat menuju Izu City, Kamis (19/8) malam waktu setempat, karena aktivitas baru akan diperbolehkan untuk atlet paracycling di Izu Velodrome mulai Jumat (20/8).

Baca juga: Greysia dan Apriyani Dapat Penghargaan Bebas PBB Dari Bupati Tangerang

Sejak Rabu (18/8), Fadli, yang akan tampil di dua nomor, yaitu 1000 M Time Trial C4-5 Putra dan 4000 M Individual Pursuit C4 Putra, sudah mulai menyiapkan segala keperluan perlombaan, mulai dari membongkar box sepeda, setting sepeda, dan roller training untuk kemudian latihan diatas roller training selama satu jam.

Hal itu dilakukan Fadli dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin agar cepat beradaptasi dengan cuaca dan suhu di Tokyo.

Hal yang sama dilakukan juga oleh tiga atlet paratenis meja, David Jacobs, Komet Akbar, dan Adyos Astan yang juga mulai melakukan adaptasi dengan latihan ringan di perkampungan atlet.

David dan kawan-kawan juga baru bisa menggunakan fasilitas latihan di Nakano City General Gymnasium, Jumat (20/8).

Sementara untuk pertandingan akan berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada 25 Agustus sampai 3 September 2021.

“Hari pertama kita tiba di perkampungan atlet, kita cuma joging ringan sambil menjaga kebugaran, karena memang belum ada acara yang khusus. Kita ikuti prosedur yang ada, pengambilan sample air liur, makan, istirahat dan sampai sore ini kita jogging lagi. Setelahnya kita makan malam dan kembali istirahat,” ungkap Adyos.

Adyos, yang berusia 53 tahun sebagai atlet paling senior di kontingen Indonesia, mengaku senang sekaligus campur aduk. Menjalani persiapan dan bertanding di tengah pandemi covid-19 membuat ia harus lebih ekstra fokus.

“Harapan saya semoga kita tetap sehat, fit, sehingga kita bisa fokus fight dan mendapat hasil yang maksimal, amin,” ujar peraih medali perunggu Asian Paragames 2018 itu.

“Seluruh persiapan dari awal sampai saat ini semua berjalan lancar. Perasaan cemas, deg-degan, gembira, pokoknya campur aduk jadi satu. Sekarang bukan hanya fokus bertanding, tapi kita harus melewati begitu banyak protokol kesehatan yang ada sehingga perasaan cemas khawatir dan sebagainya ikut berpengaruh,” ucap Adyos.

Di cabang paratennis meja, Adyos akan turun di nomor MS4 single’s (bertanding dengan menggunakan kursi roda) yang mulai bertanding pada 25 Agustus mendatang.

Sementara itu, David Jacobs mengaku cukup tegang karena ini event yang sudah lama dia nantikan. Namun, David juga lebih berfokus pada sisi kesehatan agar dirinya nanti bisa bermain dengan maksimal.

“Saya merasa senang meski ada tegang juga. Event yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Persiapan secara teknik dan fisik sudah oke. Namun memang sudah cukup lama tidak bertanding,” ucap David.

“Sebagai atlet pasti saya ingin meraih medali. Tapi buat saya yang penting saat ini sehat dulu. Dan bisa bermain dengan kemampuan terbaik,” tambah David.

David Jacobs akan bertanding di dua nomor yaitu tunggal dan ganda putra, berpasangan dengan Komet Akbar. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya