Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMBALAP Red Bull Max Verstappen berhasil menang secara dramatis dengan keunggulan 35 detik lebih atas rivalnya Lewis Hamilton di Grand Prix Styria. Begitupun di Grand Prix Prancis, Verstappen menang dengan menjadi salah satu pembalap favorit yang diunggulkan untuk berada di puncak podium klasemen umum.
Putaran kesembilan Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 akan dilaksanakan, akhir pekan ini, yang masih akan digelar di Sirkuit Red Bull Ring.
Menurut Verstappen, yang mendominasi di GP Styria lalu, dirinya bakal mengira untuk persaingan putaran kesembilan semakin sengit.
Baca juga: Gagal Juara Beruntun Empat Kali, Hamilton Berlatih di Simulator
“Saya perkirakan akan lebih sengit. Tidak ada jaminan dalam olahraga F1. Kami terus meningkatkan kemampuan dan performa untuk GP Austria.” ujar Verstappen dalam pernyataan resmi di jumpa pers jelang GP Austria, Kamis (1/7) lalu.
Tim Mercedes yang dinilai lengah dan tidak fokus dalam pembuatan mobil dan mesin W12-nya sehingga Hamilton memiliki catatan buruk sepanjang lomba dengan hanya memimpin 122 putaran jika dibandingkan Verstappen 332 lap sepanjang musim.
Kondisi yang kurang menguntungkan itu membuat bos Mercedes ingin menyudahi pemutakhiran W12. Sementara Direktur Teknik James Allison memberitahukan perihal apa yang perlu menjadi pembenahan W12 di sisa musim.
“Perubahan aerodinamika dan power unit. Kami masih punya kesempatan memperbaikinya, musim ini.” tutur Allison.
Kabar buruk juga datang dari tim Red Bull Racing, setelah kini Honda yang bekerja sama sebagai penyuplai power unit (mesin) menyatakan mundur dari F1 di akhir 2021, Oktober lalu.
Pemasok power unit alternatif sementara hanya terdapat tiga pilihan bagi tim Red Bull, dari Mercedes, Renault, atau Ferrari. Tidak ada yang menunjukkan ketertarikannya selain Ferrari. Namun, Red Bull enggan menjadi tim pelanggan dan kesepakatan pun gagal bagi kedua belah pihak.
Kepala tim Red Bull Racing Christian Horner mengungkapkan keinginannya untuk membuat mesinnya sendiri.
“Itu adalah langkah besar dan berani, mengendalikan nasib kami sendiri sebagai pemasok mesin dan membawa segalanya di bawah satu atap di Milton Keynes. Itu akan menjadikan Redbull sebagai tim selain Ferrari yang punya semuanya dalam satu fasilitas,” ungkapnya. (motorsport/Formula1/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved