Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENJELANG Olimpiade Tokyo yang akan digelar 23 Juli-8 Agustus mendatang, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari memastikan persiapan para atlet Indonesia yang akan bertanding di Tokyo berjalan sesuai jadwal.
Ia terus melakukan pemantauan bersama tim Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo, Okto mengungkapkan para atlet saat ini dalam kondisi siap bertanding.
"Sejak kemarin saya bersama pak CdM Rosan Rosean sudah melakukan beberapa kunjungan ke sejumlah cabang olahraga (Cabor), dan telah membuat catatan-catatan di mana hampir semua cabor dalam posisi yang sangat maksimal dan telah siap untuk berangkat dan menampilkan high performance mereka," ucap Okto saat ditemui di Kompleks Media Group, Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat, (28/5).
Indonesia saat ini telah mengamankan sekitar 20 nama atlet yang akan terbang ke Tokyo hingga saat ini. Okto menyebutkan jumlah tersebut kemungkinan masih akan terus bertambah, mengingat masih dilakukannya kualifikasi dari sejumlah cabor dan ia menargetkan sekitar 22 atau 24 atlet yang akan pergi ke Tokyo.
"Sejauh ini angkanya masih berubah-rubah karena ada beberapa kualifikasi yang masih berlangsung. Tapi targetnya mungkin kurang lebih antara 22 atau 24," tuturnya.
Baca juga : KOI Otimistis Olimpiade Tokyo Berjalan Tepat Waktu
Saat ditanya terkait cabor mana saja yang berpeluang membawa pulang medali untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo, Okto mengungkapkan Bulu tangkis masih menjadi harapan besar bagi Indonesia dalam mendulang medali.
"Yang utama itu bulu tangkis, karena bulu tangkis terbesar juga dia menurunkan atletnya kirim sekitar 11 orang. Setelah itu tentunya angkat besi sama panahan, ada juga cabang-cabang unggulan lain seperti surfing tapi mereka masih berjuang untuk lolos kualifikasi. nah klo ini lolos (selancar) dia bisa jadi cadagan medali lain. Terus juga di nomor acuracy ada menembak," sebutnya.
"Tapi saya kira setiap atlet yng berangkat ke Olimpiade itu langsung namanya Olympian dan mereka punya peluang yang sama satu sama lain jadi komitmennya kami memang tidak membeda-bedakan," terangnya.
Adapun atlet yang telah mengantongi tiket Olimpiade yakni Eko Yuli Irawan (Angkat Besi), Windy Cantika Aisah (Angkat Besi), Lalu Muhammad Zohri (Atletik), Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (menembak), Diananda Choirunnisa (panahan), Riau Ega Agatha (panahan), Rifda Irfanaluthfi (Senam), Mutiara Rahma Putri / Melani Putri (Dayung), dan 11 atlet dari cabor bulu tangkis. (OL-7)
Di Olmpiade Tokyo 2021, Zohri hanya sampai di babak ini dengan catatan waktu 10,26 detik dan gagal melangkah ke semifinal.
Nourine mengatakan alasan dirinya mundur karena dukungan politik Nourine keberpihakan kepada Palestina sehingga dirinya mundur dari pertandingan melawan Israel.
Angkat besi menjadi cabor yang berpeluang memberikan medali pertama buat Indonesia selain panahan dan menembak di Olimpiade, lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah.
Menurut Pelatih Lilies Handayani, sekarang tinggal bagaimana anak asuhnya bisa menguasai diri.
Prancis menelan kekalahan cukup telak 1-4 oleh Meksiko dalam laga perdana Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Tokyo, Jepang, hari ini.
Spanyol, yang memanggil banyak pemain alumni Euro 2020, bermain dengan skuad terbaiknya dan mampu mendominasi jalannya pertandingan sejak babak pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved