Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Australia Terbuka akan kembali Digelar Januari 2022

Rifaldi Putra Irianto
18/5/2021 14:16
Australia Terbuka akan kembali Digelar Januari 2022
Petenis AS, Serena Williams, berusaha mengembalikan bola ke arahnya lawanya, Nina Stojanovi dari Serbia.(DAVID GRAY / AFP )

PENYELENGGARA Australia Terbuka mengatakan, mereka yakin turnamen grand slam lapangan keras itu akan kembali berjalan di slot bulan Januari untuk edisi musim 2022 mendatang.

Setelah dipindahkan ke bulan Maret pada tahun ini, akibat kebijakan pemerintah setempat yang mewajibkan para peserta melakukan karantina selama dua pekan pada saat kedatangan. Penyelenggara yakin untuk musim depan Australia Terbuka akan berjalan seperti semula.

Baca juga: Carolina Marin dan Seluruh Pemain India Mundur dari Spanyol Master

"Kami akan berada di Melbourne, dan itu akan berjalan pada bulan Januari," ucap Direktur Turnamen Craig Tiley, dilansir dari BBC, Selasa, (18/5).

Penyelenggaraan Australia Terbuka musim ini, menjadi salah satau penyelenggaraan Australia Terbuka tersulit untuk Australia dan dunia tenis profesional, termasuk saat ditemukannya kasus covid-19 pada sejumlah penerbangan charter mereka yang membuat 72 pemain harus terkurung di kamar hotel selama dua pekan penuh.

Masalah lain juga ditemukan dari batasan jumlah penonton di Melbourne Park. Setelah memulai turnamen dengan penonton, pada pertengahan turnamen negara bagian Victoria secara mengejutkan melakukan penguncian selama lima hari akibat meningkatnya infeksi covid-19, membuat Australia Terbuka tidak boleh di hadiri penonton.

Penyelenggara juga mengatakan, bahwa pihaknya memperkirakan mengalami kerugian finansial secara keseluruhan untuk pementasan turnamen tahun ini melebihi 78 Juta Dollar Australia, atau setara dengan sekitar Rp856,2 milliar.

"Kami rasanya seperti sedang mendaki Gunung Everest saat itu, dan sukurnya sekarang kami telah kembali ke base camp," sebut Tilley menggambarkan kondiai saat itu.

"Tapi satu hal positif yang dapat kami ambil adalah, setidaknya kami punya pengalaman karena kita sudah pernah melakukannya," terangnya.

Penyiar Nasional ABC, sebelumnya melaporkan bahwa perkiraan pemerintah Australia tentang penutupan perbatasan hingga pertengahan tahun depan dapat memaksa acara tersebut dipindah ke Doha atau Dubai, karena para pemain tidak mau menjalani karantina lagi. Namun Tiley mengatakan tidak ada rencana untuk metelokasi turnamen tersebut. (BBC/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya