Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KEKECEWAAN Indonesia atas gagal bertandingnya para atlet di ajang All England berbuntut kepada harapan dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, yang mengharapkan adanya reformasi di tubuh BWF Internasional. Menpora menilai apa yang dilakukan BWF pada ajang ini bagi para atlet sangat menyakitkan dan pihaknya memiliki bukti kuat akan hal hal tersebut.
“Kita menyayangkan, prihatin dan bahkan lebih tegas lagi mengecam kejadian ini. Tentu kami tidak bisa langsung berhubungan dengan penyelenggara All England maupun federasi bulutangkis yakni BWF. Kami hanya bisa mendorong federasi nasional yakni PBSI untuk meminta klarifikasi mengapa ini terjadi,” ungkap Menpora kepada wartawan, Jumat (19/3).
Baca juga: Triple Double Westbrook Bawa Wizard Taklukkan Jazz
Zainudin menuturkan berdasarkan informasi yang disampaikan para atlet, perlakuan panitia pun tidak baik usai meminta para atlet untuk kembali ke hotel untuk isolasi mandiri.
“Bayangkan tim kita sudah bertanding kemudian dihentikan, dan bahkan setelah dikeluarkan dari arena disuruh jalan kaki yang biasanya disiapkan shuttle bus, bahkan naik lift pun tidak bisa, harus lewat tangga. Ini apa yang disampaikan langsung oleh tim kita di sana, ini sesuatu yang diskriminatif,” ungkap Zainudin.
“Apa penilaian saya, BWF tidak profesional, tidak transparan dan diskriminatif. Karena cukup bukti untuk saya mengatakan itu, karena itu kami sangat kecewa akan perlakuan ini,” tegas Menpora.
Ia pun meminta kepada BWF tidak berlindung kepada aturan yang ada di pemerintah Inggris dan bertanggung jawab penuh akan hal ini.
Tidak hanya itu Menpora pun menyampaikan bahwa peristiwa ini mendapatkan atensi khusus dari Presiden Jokowi.
Presiden meminta melakukan langkah langkah cepat dan terbaik dari Kemenlu dan Kemenpora untuk menyelamatkan para atlet di Inggris. Selain itu Presiden juga meminta perlakuan tidak baik bagi Indonesia agar tidak didiamkan dan dilakukan melalui jalur jalurnya.
Baca juga: RI Didepak dari All England, DPR Minta Kemenpora Evaluasi
“Saya juga meminta NOC dan PBSI untuk menyuarakan reformasi di BWF, sebab kalau dilihat dari kejadian ini. Ini bukan tanpa kesengajaan, ini ada kesengajaan. Kalau tidak tegas sekarang ini bisa berulang ulang,” tutur Menpora.
“BWF sangat tidak profesional kelihatan betul mengelola kegiatan turnamen internasional secara asal asalan, padahal mereka tahu situasi saat ini sedang pandemi dan paling menyakitkan adalah tidak adilnya treatment bagi para atlet kita,” pungkas Menpora. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved