Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Nova Widianto Segera Evaluasi Penampilan Ganda Campuran Indonesia

Rifaldi Putra Irianto
21/1/2021 18:05
Nova Widianto Segera Evaluasi Penampilan Ganda Campuran Indonesia
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Hafiz Faisal (kanan) dan Gloria Emanuelle Widjaja.(Antara/Humas PBSI)

INDONESIA kini hanya menyisahkan satu wakilnya di ganda campuran pada turnamen Toyota Thailand Open 2021 (Thailand Open II). Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi satu-satunya yang tersisa di turnamen super 1000 itu.

Kenyataan itu diterima setelah kekalahan pasangan andalan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di babak pertama atas pemain Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue,  14-21, 21-9, 21-13. Pasangan lain yakni Adnan Maulana/Mychelle Crhystine juga harus menyerah di babak kedua Thailand Open II dari wakil Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan skor kekalahan 18-21, 15-21.

Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, menyebutkan dirinya akan segera melakukan evaluasi untuk memperbaiki performa anak asuhnya tersebut.

"Target Adnan/Michelle itu delapan besar. Jadi mereka harus tembus mengalahkan pemain unggulan untuk melaju ke delapan besar dan ternyata belum berhasil. Pada dua turnamen ini targetnya belum tercapai. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki," ucap Nova dalam keterangan resmi PBSI, Kamis (21/1).

Untuk penampilan pasangan juara All England 2020 Praveen/Melati, Nova mengatakan dalam pertandingan Thailand Open II ini pasangan andalan Indonesia itu kurang maksimal. Keduanya kerap membuang poin mudah.

"Hasil Jordan/Meli tidak maksimal di dua pertandingan ini. Kendala permainan juga masih sama, banyak membuang poin gampang. Tapi yang kelihatan dari komunikasi dan gregetnya kurang. Kami tidak masalah hasil, asal main sudah maksimal," ungkap Nova.

"Pada dua pertandingan ini, saya lihat gregetnya jauh, tidak seperti waktu All England. Dalam keadaan tertekan, mereka jadi gampang menyerah. Dari segi permainan, musuh sudah pasti mempelajari keunggulan dari Jordan/Meli dan mereka kurang siap dengan itu," tambahnya.

Vakum berlaga sejak pandemi covid-19, pada Maret 2020 mungkin saja menjadi salah satu kendala kedua pemain untuk dapat tampil maksimal. Namun demikian Nova menegaskan hal itu tidak bisa menjadi alasan kekalahan para pemain.

"Lama tidak bertanding dan karantina di sini tidak bisa menjadi alasan, karena semua pemain juga mengalami. Evaluasi sementara, semua yang sudah kalah selama dua turnamen ini hasilnya mengecewakan. Tapi ini tetap menjadi tanggung jawab kami sebagai pelatih," tutur Nova. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik