Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TERUS berlatih saat jeda turnamen internasional karena pandemi, membuahkan hasil manis untuk ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu dengan menjuarai Thailand Terbuka 2021, kemarin.
Di laga pamungkas yang dilangsungkan di Impact Arena, Bangkok, Thailand, unggulan kelima asal Indonesia itu menang dua gim langsung 21-15, 21-12 atas ganda tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
“Sungguh luar biasa bagi kami berdua dan kami ingin berterima kasih kepada Tuhan bahwa kami memiliki kesempatan untuk berada di sini dan memenangkan kejuaraan ini,” ucap Greysia usai pertandingan dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kemarin.
“Kami datang dengan fokus, siap untuk pertandingan ini dan ingin memberikan yang terbaik. Seperti yang saya katakan dari babak pertama, kami hanya ingin menang dan akhirnya kami sampai dan memenangi gelar ini. Sepanjang masa pandemi, kami tidak pernah berhenti berlatih, dan kami sangat menginginkan ini (kemenangan). Terima kasih Thailand telah mengadakan turnamen ini,” imbuh Greysia yang baru saja mengakhiri masa lajang.
Tidak hanya menjadi satusatunya gelar yang dipetik tim bulu tangkis Indonesia, Greysia/Apriyani untuk kali pertama memenangi gelar di ajang turnamen kelas Super 1.000. Turnamen Super 1.000 hanya ada tiga yakni All England, Indonesia Terbuka, dan Tiongkok Terbuka. Karena pandemi, Indonesia Terbuka dan Tiongkok Terbuka batal dilangsungkan dan BWF memutuskan menggelar dua turnamen pengganti yang dilangsungkan di Thailand, bulan ini.
Dalam pertandingan yang berlangsung selama 51 menit, Greysia/Apriyani tampil meyakinkan sejak gim pertama pertandingan. Pukulan keras dan akurat kedua pemain itu membuat pasangan Kititharakul/Rawinda tak bisa berbuat banyak.
Kegembiraan memenangi gelar juga dirasakan Apriyani. “We’re speechless. Just speechless,” kata Apriyani seperti dilansir situs resmi PBSI, kemarin.
Sebetulnya Indonesia juga memiliki satu wakil lagi di final ganda campuran. Sayang pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, harus puas di posisi runner-up setelah dikalahkan wakil Thailand Dechapol Puavaranukroh/SapsireeTaerattanachai.
Praveen/Melati yang mengalahkan pasangan yang sama saat memenangi All England, Maret tahun lalu, kali ini harus menyerah lewat pertarungan tiga gim 3-21, 22-20, 18-21. “Ini adalah hasilnya dan kami harus melakukan koreksi untuk masa depan,” ujar Melati. (Rif/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved