Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Breakdancing Masuk Olimpiade Paris untuk Pikat Generasi Muda

Basuki Eka Purnama
18/12/2020 06:06
Breakdancing Masuk Olimpiade Paris untuk Pikat Generasi Muda
Seorang breakdancer menunjukkan kebolehannya di kejuaraan dunia breakdancing di Mumbai, India, 9 November 2019.(AFP/Lionel BONAVENTURE)

KETUA Panitia Olimpiade Paris 2024 Tony Estanguet menyatakan keputusan mempertandingkan breakdancing dalam pesta olahraga akbar itu untuk memikat generasi muda serta menumbuhkan lebih banyak penonton di era internet.

Breakdancing menjadi satu dari empat cabang olahraga baru yang dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024 bersama selancar, skateboarding,
dan panjat dinding setelah diratifikasi Komite Olimpiade Internasional, awal bulan ini.

Kendati dipertandingkannya, breakdancing menuai kritik. Meski begitu, Estanguet mengklaim banyak respon yang cenderung mendukung.

Baca juga: Targetkan PON 2021, ESI DKI Jaring Atlet Esport Internasional

"Yang membuat kami tertarik terhadap olahraga ini adalah daya pikatnya terhadap generasi muda. Ini olahraga yang banyak dikonsumsi lewat platform digital, terutama oleh generasi muda," kata Estanguet dalam wawancara, Kamis (17/12) malam.

"Sungguh impresif apa yang dilakukan para atlet secara teknik maupun fisik. Itulah yang membuat kami tertarik dengan olahraga ini dan umpan
balik yang berdatangan sejauh ini cukup bagus."

"Tentu saja ada beberapa kritik, tetapi secara keseluruhan, dari beberapa wilayah di Prancis, ada respon positif atas dipertandingkannya breakdancing sebagai olahraga baru," tambahnya.

Estanguet menyatakan pihak panitia, selama ini, memang berusaha mencari cabang olahraga baru untuk memperluas daya jangkau Olimpiade Paris 2024 dan breakdancing dianggap memenuhi syarat karena pernah diikutsertakan dalam Olimpiade Remaja 2018 di Buenos Aires.

"Kami menemukan panjat dinding, skateboarding, selancar, dan breakdancing, sehingga kami menambahkan ajang yang datang dari dunia berbeda, dengan penggemar yang mungkin memang tidak bertautan langsung dengan penikmat Olimpiade pada umumnya," kata Estanguet.

"Keputusan ini akan membuka kesempatan kami memperluas daya jangkau penggemar dan penonton," imbuhnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya