Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Hamilton Mengaku tidak Percaya Pecahkan Rekor Kemenangan F1

Basuki Eka Purnama
26/10/2020 06:26
Hamilton Mengaku tidak Percaya Pecahkan Rekor Kemenangan F1
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton(AFP/RUDY CAREZZEVOLI)

LEWIS Hamilton, Minggu (25/10), mengatakan ia bakal butuh waktu lama untuk sepenuhnya menyadari realitas bahwa dia telah memecahkan rekor jumlah kemenangan sepanjang masa di Formula 1.

Pembalap Inggris itu menjadi pembalap tersukses di Formula 1 setelah meraih kemenangan ke-92 dalam kariernya ketika menjuarai Grand Prix Portugal untuk melampaui capaian pembalap legendaris Michael Schumacher dan mencetak sejarah baru.

Kemenangan Hamilton itu juga memperlebar jarak di puncak klasemen menjadi 77 poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas, yang finis runner-up di GP Portugal.

Baca juga: Cara Lewis Hamilton Protes Kebrutalan Polisi Nigeria

Dengan lima balapan tersisa di musim yang terdampak pandemi covid-19 ini, Hamilton dalam jangkauan untuk menyamai tujuh gelar juara dunia Schumacher serta mengejar rekor posisi pole ke-100.

"Saya hanya bisa bermimpi tentang di mana saya sekarang," kata Hamilton setelah mendapat pelukan dari sang ayah, Anthony, yang menjadi manajer pada awal kariernya.

"Saya tidak memiliki bola ajaib ketika saya memilih datang ke sini (Mercedes). Semua yang kami coba lakukan adalah menggunakan setiap hari sebaik-baiknya. Kami semua berjalan ke arah yang sama."

"Saya mendapati ayah saya datang ke sini, yang luar biasa, dan ibu angkat saya, Linda, dan Roscoe (anjing peliharaan). Jadi ini hari yang sangat spesial."

"Akan butuh waktu untuk menerima ini. Bahkan sekarang, saya masih dalam mode balapan secara mental jadi saya tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya saat ini. Mungkin saya bisa nantinya," lanjut Hamilton seperti dikutip AFP.

Lewat radio, Hamilton mengungkapkan, "Adalah suatu kehormatan bekerja dengan kalian."

Race engineer andalan Hamilton, Peter 'Bono' Bonnington, membalas, "Demikian juga di sini, suatu kehormatan."

Setelah lomba, Hamilton menambahkan, "Saya sangat berutang kepada orang-orang ini atas kerja tim mereka, secara terus menerus berinovasi dan menembus batas yang bahkan lebih tinggi setiap tahun. Suatu kehormatan bekerja dengan mereka. Ini sangat luar biasa."

Sebelum meraih kemenangan di Portugal, Hamilton sempat mengeluhkan keram pada betis kanannya.

"Menekan kaki saya ketika melaju di lintasan lurus, itu sangat menyakitkan. Saya bisa merasakannya tertarik, tapi saya harus mengatasinya," kata Hamilton

Dalam usia 35 tahun, Hamilton belum menunjukkan tanda-tanda melambat seperti ketika dia finis di Portugal dengan keunggulan satu putaran dari hampir semua pembalap hari itu kecuali tiga yang ada di belakangnya.

"Saya 35 tahun. Saya merasa masih kuat secara fisik tapi tentunya Anda bertanya-tanya kapan itu akan berakhir, kapan akan kehilangan kinerjanya? Tetapi seperti yang ditunjukkan hari ini, itu belum," tegasnya.

Max Verstappen, pembalap berusia 23 tahun dari tim Red Bull yang finis ketiga hari itu dan dipandang sebagai juara masa depan memuji capaian sang rival.

"Lewis mengatakan dia terus menekan karena dia ingin memasang standar yang tinggi. Karenanya, saya harus bekerja keras untuk mencapaianya," kata Verstappen yang sejauh ini telah mengantongi sembilan kemenangan.

"Ini luar biasa. Capaian yang luar biasa, 92 kemenangan dan saya kira itu tidak akan berhenti di sana. Saya kira itu akan melebihi 100. Jadi, dia mendorong saya untuk terus membalap hingga saya berusia 40 tahun. Itu adalah motivasi yang baik," imbuh pembalap Belanda itu. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya