PETENIS peringkat satu dunia, Novak Djokovic, menunjukkan ambisi untuk tetap menjadi yang terbaik di tahun pandemi ini. Dia berhasil mencapai final Western and Southern Terbuka 2020 (Cincinnati Masters), meskipun dalam kondisi tubuh yang tidak bugar.
Djokovic mengabaikan ketidaknyamanan pada lehernya akibat cedera demi menumbangkan petenis unggulan kedelapan, Roberto Bautista Agut, 4-6, 6-4, 7-6 dalam waktu kurang lebih tiga jam.
Bermain di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Djokovic harus kalah di set pertama. Di set terakhir, ia bahkan harus bermain tiebreak karena Agut memenangi empat gim beruntun ketika tertinggal 3-5.
“Itu adalah pertandingan yang aneh. Saya tidak tahu bagaimana saya memenanginya, jujur saja. Dia (Agut) adalah pemain yang lebih baik, saya tidak merasa baik di lapangan dalam aspek apa pun,” kata Djokovic.
Pada partai puncak yang akan digelar hari ini, Djokovic bakal melawan petenis rangking lima dunia asal Kanada, Milos Raonic. Raonic mendapatkan tiket ke final setelah mengalahkan atlet asal Yunani, Stefanos Tsitsipas, dengan skor 7-6 (7/5) dan 6-3. “Ini adalah tujuan dari apa yang saya kerjakan secara keras secara jernih, target spesifik dan saya berharap saya bisa selangkah lebih dekat dan mungkin menciptakan perbedaan di partai final,” kata Raonic.
Di bagian lain, petenis Rusia Daniil Medvedev berambisi menebus kegagalan di turnamen Cincinnati Masters dengan bermain maksimal di Amerika Serikat (AS) Terbuka yang akan dimulai 31 Agustus 2020.
Medvedev gagal mempertahankan gelar Cincinnati Masters setelah kalah dari Roberto Bautista Agut di perempat final, 6-1, 4-6, 3-6.
Medvedev kalah karena tidak terlihat kreatif dan tidak mampu memainkan permainannya sendiri. Tetapi ia merasa performa yang telah diperlihatkan sampai saat ini, cukup baik untuk bermain di turnamen sekelas grand slam. “Jika saya menunjukkan penampilan yang saya perlihatkan di sini, saya pikir saya memiliki peluang bagus,” kata Medvedev dilansir Tennis World USA. (Mal/Atptour/R-2)