Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
ANDY Murray mulai menunjukkan kapasitas sebagai petenis yang pernah menempati peringkat pertama dunia dengan merebut kemenangan penting di babak kedua Western & Southern Open (Cincinnati Masters), AS, kemarin.
Petenis kelahiran Skotlandia itu menang 6-3, 3-6, 7-5 atas petenis peringkat tujuh dunia Alexander Zverev. Murray mulai unjuk taji, untuk pertama kali mengalahkan petenis peringkat 10 besar setelah lebih dari tiga musim tampil di Cincinnati Masters.
Bermain di New York, juara dua kali Cincinnati Masters itu berada di tepi jurang kekalahan ketika Zverev berpeluang memenangi pertandingan pada kedudukan 5-4 di set ketiga.
Namun, Murray berhasil membalikkan permainan dengan memenangi tiga gim secara beruntun dan berhasil melaju ke babak ketiga.
“Saya pikir kami berdua tidak bermain dengan begitu baik ketika kami semakin dekat dengan akhir pertandingan. Namun, itu mungkin sudah diperkirakan sebelumnya, mengingat kami belum melakoni pertandingan dalam periode yang cukup panjang,” ungkap Murray, peraih emas Olimpiade London 2012 dan Rio De Janeiro 2016.
Sejak kemenangan terakhir atas petenis peringkat 10 besar melawan Kei Nishikori di Prancis Terbuka pada 2016, Murray telah menjalani dua operasi pinggul. Setelah itu, Murray hanya melakoni dua pertandingan melawan petenis peringkat 10 besar, dan akhirnya kali ini mampu menang.
Kemenangan Murray atas Zverev menjadi kemenangan terbesar dari sisi peringkat sejak kemenangannya atas Novak Djokovic di ATP Finals musim 2016. Petenis yang telah mengantongi 46 gelar juara, termasuk dua trofi Wimbledon dan sekali AS Terbuka itu selanjutnya bertemu Milos Raonic demi satu tempat di perempat final.
Petenis berkebangsaan Kanada, Raonic, mengalahkan rekan senegara Murray, Dan Evans, dengan dua set langsung 6-3, 7-5. Raonic berhasrat untuk melaju ke perempat final ketiga pada musim ini dengan mengatasi Murray.
Kedua petenis sudah 13 kali bertemu dalam berbagai ajang. Murray memenangi delapan pertemuan, termasuk saat final Wimbledon musim 2016.
“Saya sering bertanding melawannya. Ia juga berjuang keras mengatasi cedera. Jadi, sungguh menyenangkan melihatnya kembali,” ungkap Murray. (Atptour/Mal/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved