Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MARATON Chicago menjadi lomba lari jarak jauh terbaru yang menjadi korban pandemi covid-19 setelah pada Senin (13/7), penyelenggara memastikan maraton itu dibatalkan untuk kali kedua sepanjang sejarah.
Keputusan pembatalan Maraton Chicago itu telah diperkirakan setelah sejumlah maraton lainnya di dunia dibatalkan karena pandemi covid-19.
Edisi ke-43 dari lomba lari yang dijadwalkan digelar pada 11 Oktober itu diperkirakan akan diikuti oleh 45 pelari.
"Maraton Chicago adalah perayaan tahunan yang diikuti 45 ribu pelari dan melibatkan ribuan relawan, penonton, dan warga kota," ungkap Wali Kota Chicago Lori Lightfoot.
Baca juga: Russell Westbrook Positif Idap Korona
"Seperti warga Chicago lainnya, saya sangat kecewa perlombaan tahan ini tidak akan digelar. Namun, kami siap menyambut seluruh pelari ketika Maraton Chicago kembali digelar," lanjutnya.
Direktur Maraton Chicago Carey Pinkowski mengatakan keputusan pembatalan itu diambil dengan mempertimbangkan keselamatan para peserta dan relawan.
"Kami mengerti kekecewaan yang ada. Namun, saat kejuaraan ini kembali ke jalan-jalan Kota Chicago, itu akan menjadi sebuah perayaan bagi komunitas. Kita kuat, kita persisten, dan akan bisa kembali mencapai finis," tegasnya.
Maraton Chicago merupakan enam kejuaraan maraton besar di dunia bersama Maraton Tokyo, Boston, London, Berlin, dan New York.
Maraton Chicago terakhir kali dibatalkan pada 1987 karena kehilangan sponsor.
Maraton Tokyo tetap digelar pada Maret namun hanya diikuti para pelari elite. Adapun Maraton Boston yang seharusnya digelar pada April dipindah ke September sebelum diputuskan batal.
Maraton Berlin dan New York juga batal sementara Maraton London dipindah dari 26 April menjadi 4 Oktober. (AFP/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved