Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PETENIS putra nomor satu dunia Novak Djokovic mengaku kecewa ketika mengetahui satu dari empat leg Adria Tour harus dibatalkan akibat adanya kekhawatiran terjadi penyebaran virus korona (covid-19).
Turnamen yang diinisiasi pria asal Serbia itu akan digelar hingga empat leg. Sesi ketiga sedianya akan bergulir pada 27-28 Juni di Montenegro, tetapi dibatalkan karena adanya larangan warga Serbia memasuki Montenegro terkait dengan pandemi covid-19.
“Beberapa opsi dan lokasi alternatif, tetapi kami tidak memiliki waktu untuk mengaturnya,” kata Djokovic.
Adria Tour menyajikan laga yang diikuti petenis top dunia seperti Alexander Zverev, Dominic Thiem, dan Grigor Dimitrov. Adria Tour diadakan sebagai upaya untuk membantu kebugaran pemain setelah kompetisi dihentikan sementara karena pandemi.
Leg kedua Adria Tour akan digelar di Zadar, Kroasia, pada 20-21 Juni. Leg keempat akan digelar di Banja Luka, Bosnia, pada 3-4 Juli. Turnamen yang dibuka di Belgrade, Serbia, Sabtu (13/6), itu sempat mendapat kritik karena menghadirkan penonton.
Mereka dinilai tidak memperhatikan protokol kesehatan yang direkomendasikan penyelenggara. Banyak penonton yang telah diberi masker saat masuk ke stadion, tetapi saat di dalam stadion mereka melepasnya.
Djokovic mengatakan Serbia aman dari covid-19 dan telah mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengadakan Adria Tour. “Anda bisa mengkritik dengan mengatakan keputusan kami mungkin bahaya, tetapi saya bukan pihak yang berwenang memberikan keputusan tentang kesehatan,” kata dia.
Djokovic memenangi pertandingan pembuka Adria Tour dengan mengalahkan rekan senegaranya, Viktor Troicki, dengan skor 4-1 dan 4-1, Sabtu (13/6) di Belgrade. Namun, Djokovic setelahnya kalah dari petenis yang juga berasal dari Serbia, yakni Filip Krajinovic, yang saat ini menghuni peringkat ke-32 dunia.
Sementara itu, nasib Amerika Serikat Terbuka 2020 akan diputuskan pekan depan. Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) telah berusaha agar turnamen bisa digelar pada 31 Agustus di New York. Turnamen itu direncanakan digelar tanpa penonton. (Mal/AFP/BBC/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved