Dianggap Indisipliner, Deni Dicoret dari Pelatnas

(Mal/Ant/R-3)
06/3/2020 04:20
Dianggap Indisipliner, Deni Dicoret dari Pelatnas
Lifter Indonesia Deni(ANTARA FOTO/INASGOC/Fanny Octavianus/ )

PERSATUAN Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) memulangkan lifter Deni ke Bengkulu, yang merupakan kampung halamannya. Itu dilakukan karena Deni dinilai tidak menaati peraturan selama mengikuti program pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk Olimpiade 2020.

Dalam surat bernomor 052/PB PABBSI/III/2020, disebutkan Deni dipulangkan untuk dapat dibina kembali, khususnya dalam kedisiplinan dan etika kesopanan. Surat tersebut ditandatangani Wakil Ketua PB PABBSI Djoko Pramono, kemarin.

Padahal, sehari sebelumnya, Sekretaris Jenderal PABBSI Sonny Kasiran mengatakan Deni telah diberi teguran keras, tapi dikeluarkan dari program pelatnas bakal jadi jalan terakhir jika memang dinilai tidak ada perubahan.

Menurut Kabid Binpres PABBSI Alamsyah Wijaya, Deni sudah tidak bisa ditoleransi lagi. "Iya benar dicoret. Sudah hampir dua bulan indisiplinernya. Sudah enggak bisa ditoleransi lagi. Intinya dia sudah dikeluarkan," kata Alamsyah.

Saat disinggung apakah akan ada pengganti Deni yang merupakan lifter spesialis kelas 67 kg, Alamsyah menjelaskan kemungkinan pengganti pasti ada. "Penggantinya yang lebih muda," ucapnya.

Terkait dengan Olimpiade yang terancam batal karena wabah virus korona, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan ajang empat tahunan itu akan tetap diusahakan agar berlangsung sesuai jadwal, yakni pada Juli-Agustus.

"Saya bisa katakan dalam rapat Dewan Eksekutif IOC yang sudah berlangsung, tidak ada yang menyebut (adanya) pembatalan atau penundaan," kata Bach, Rabu (4/3).

Menurut Bach, tantangan yang dihadapi pihaknya saat ini ialah mengenai nasib kualifikasi Olimpiade. Beberapa ajang di antaranya sudah ditunda atau dibatalkan. Ada juga yang harus pindah lokasi penyelenggaraannya.

Selain soal korona, Bach mengungkapkan dalam rapat yang dia ikuti juga dibahas mengenai pembawa bendera di upacara pembukaan Olimpiade di Jepang.

Diputuskan setiap negara bahwa mulai edisi Olimpiade tahun ini, bisa menunjuk seorang pria dan seorang wanita sebagai pembawa bendera di upacara pembukaan. IOC ingin keseimbangan gender bisa tersampaikan. (Mal/Ant/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya