Jadwal Olimpiade Bisa Diundur

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
04/3/2020 05:00
 Jadwal Olimpiade Bisa Diundur
Menteri Olimpiade Jepang, Seiko Hashimoto,((Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP))

JADWAL pelaksanaan Olimpiade 2020 yang rencananya akan digelar pada Juli-Agustus di Jepang diperbolehkan untuk diundur hingga akhir tahun. Hal itu disampaikan Menteri Olimpiade Jepang, Seiko Hashimoto, kemarin, dan akan jadi solusi jika memang ajang empat tahunan itu tidak bisa dilangsungkan sesuai jadwal karena wabah virus korona.

Menurut Hashimoto, terdapat klausul di kontrak antara Jepang sebagai tuan rumah dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengatur soal jadwal penyelenggaraan.

Kontrak itu menyebutkan bahwa Olimpiade bisa digelar selama tahun ini. "Itu bisa ditafsirkan memungkinkan untuk penundaan," kata Hashimoto.

Menurut kesepakatan itu, keputusan untuk membatalkan Olimpiade ada di tangan IOC. Thomas Bach, Presiden IOC, menyatakan pihaknya bertekad untuk tetap menggelar Olimpiade sesuai jadwal sekalipun di tengah ancaman penyebaran virus korona, pekan lalu.

Hashimoto menyatakan pemerintah Jepang dan Tokyo, yang jadi kota penyelenggara, juga masih berkomitmen menuanrumahi pesta olahraga tersebut.

Jika Olimpiade dibatalkan, sudah pasti akan banyak pemangku kepentingan yang merugi karena telah mengeluarkan uang tidak sedikit. Selain tuan rumah, perusahaan yang menjadi sponsor hingga media yang telah diajak bekerja sama juga telah menggelontorkan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) untuk Olimpiade tahun ini.

Jepang selaku penyelenggara, pada Desember tahun lalu mengungkapkan Olimpiade kali ini ditaksir menelan dana 1,35 triliun yen (Rp178,12 triliun), tetapi angka itu belum termasuk sekitar 3 miliar yen (Rp395 miliar) untuk pemindahan nomor maraton dan jalan cepat dari Tokyo ke Sapporo. Selain itu, pemerintah Jepang juga akan membayarkan sekitar 1,06 triliun yen (Rp139 triliun) yang kebanyakan untuk mendanai Stadion Nasional yang baru.

Olimpiade di Jepang juga sudah mencatat rekor pemasukan sponsor domestik lebih dari $3 miliar dolar (Rp42,7 triliun). Angka itu belum termasuk kemitraan dengan perusahaan-perusahaan asal Jepang.

Beri dukungan

Ciputra Golfpreneur memberikan dukungan untuk para pegolf profesional dan junior Tanah Air melalui pelbagai fasilitas. Namun, dukungan itu juga disertai target yang dianggap jadi cara ampuh untuk memacu prestasi para altet.

Menurut Program Development Ciputra Golfpreneur, Danny Sutarso, fasilitas yang bisa digunakan, antara lain di Damai Indah Golf Bumi Serpong Damai (BSD) Course (Banten), Pantai Indah kapuk (PIK) Course, (Jakarta), danCiputra Golf Surabaya (Jawa Timur).

"Kriterianya pegolf yang kami beri dukungan itu adalah yang punya visi dan misi sama, yaitu memfokuskan untuk pegolf menembus rangking dunia," tutur Danny.

Para pegolf profesional itu juga ditargetkan untuk bisa menembus Olimpiade tahun ini. "Kira-kira targetnya itu mencapai rangking 300 sampai 400 besar. Saat ini pegolf Indonesia baru di rangking 519, Danny Masrin. Rory Hie di rangking 600-an," tutur Danny. (Ant/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya