Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan tiga cabang olahraga terkait dana pelatnas Olimpiade 2020.
Penandatanganan ini dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora Yayan Rubaeni dengan Ketua Umum PB Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Johni Asadoma, Ketua Umum PB Taekwondo Indonesia (TI) Thamrin Marzuki, dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) Joni Supriyanto.
Baca juga: Batalnya German Open tidak Pengaruhi Poin
“Hari ini kembali penandatanganan MoU. Sebagaimana sebelumnya, kami lakukan secara transparan dan akuntabel. Juga mereview serta konsultasi dengan berbagai pihak," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudi Amali di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jum’at (28/2).
Dalam nota kesepamahaman itu, PB Perbakin mendapat anggaran Rp7,9 miliar dari usulan awal Rp9,9 miliar. Sementara, PB TI mendapat Rp3,6 miliar dari pengajuan Rp3,7 miliar.
Sedangkan, PB Pertina mendapat Rp5,2 miliar dari usulan awal Rp7,3 miliar. Selain untuk pelatnas, anggaran itu juga diberikan untuk pembinaan jangka panjang atlet pelapis maupun junior untuk persiapan SEA Games 2021, Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024.
“Diimbau bagi seluruh cabor penerima bantuan agar menggunakan anggaran sesuai dengan MoU. Dan meningkatkan kepatuhan pengelolaan anggaran. Kemenpora memberikan layanan pendampingan terkait penggunaan anggaran agar sesuai dengan ketentuan," kata Plt. Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti.
Sebelumnya, Kemenpora telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan induk cabang olahraga, PBSI, PABBSI, PBVSI, PB ISSI, dan PP Pelti. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved