Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PRESTASI juara umum Indonesia Masters 2020 harus dimanfaatkan pebulu tangkis Indonesia dalam mencapai target Olimpiade 2020. Gelar juara yang diraih Gresysia Polii/Apriyani Rahayu dan Anthony Sinisuka Ginting diharapkan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi turnamen tersisa jelang Olimpiade 2020.
Sekretaris Jendera Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Ahmad Budiharto, mengapresiasi capaian dua wakil Indonesia. Maklum, PBSI hanya menargetkan satu gelar di turnamen BWF World Tour Super 500 dari sektor ganda putra, yang pada final lalu diraih Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
“Pertama, kami bersyukur meraih tiga gelar. Hal yang membanggakan khususnya untuk ganda putri, yang pertama kali menjadi juara,” kata Budi saat dihubungi Media Indonesia, Senin (20/1).
Greysia/Apriyani tampil mengesankan di awal tahun ini. Meski hanya mampu mencapai semifinal Malaysia Masters, ganda putri peringkat delapan dunia berhasil berdiri di podium tertinggi Indonesia Masters. Tepatnya, setelah mengalahkan Maiken Fruergaard/Sara Thygesen dari Denmark.
Baca juga: BWF Puji Penyelenggaraan Indonesia Masters
Sementara itu, tahun 2019 menjadi tahun yang sulit bagi Ginting. Meski sering masuk final, namun tidak pernah berujung juara. Akan tetapi, Ginting mampu jadi versi terbaik dari dirinya di Istora di awal tahun ini.
Atas kemenangan di Indonesia Masters 2020, Ginting yang sebelumnya berada di posisi tujuh, diprediksi akan menduduki ranking lima BWF dengan perolehan 76.722 poin. Ginting melewati posisi rekan senegaranya, Jonatan Christie, yang turun satu peringkat ke posisi tujuh.
“Semoga ini menambah kepercayaan diri mereka di turnamen selanjutnya, hingga puncaknya di Olimpiade nanti,” pungkas Budi.
Beberapa bulan ke depan, pebulu tangkis Indonesia harus memaksimalkan turnamen tersisa untuk mendapatkan kondisi terbaik jelang Olimpiade 2020. All England menjadi salah satu turnamen yang harus dimaksimalkan pada Maret mendatang. Selain turnamen berkategori Super 1000, terdapat rangkaian turnamen BWF World Tour pasa Super 300, 500, 750.
"Ganda putra dan tunggal putra diharapkan menjadi tumpuan (di Olimpiade 2020). Tentu harus diikuti dengan sektor lainnya," jelas Budi.
Peta persaingan sektor ganda putra Indonesia menuju Olimpiade 2020 sangat ketat. Sesuai dengan aturan, PBSI punya peluang mengirimkan dua wakil dari nomor ganda jika atletnya di posisi delapan besar ranking BWF.
Saat ini, Indonesia punya tiga wakil yang berada di posisi tersebut yakni Kevin/Marcus di peringkat satu, Ahsan/Hendra di urutan kedua, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di posisi kelima ganda putra dunia.(OL-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved