Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA NOC (Komite Olimpiade Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa NOC telah menunjuk tiga orang penanggung jawab untuk menyukseskan pencalonan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Ketiga orang ini akan memiliki peran aktif untuk berhubungan dengan IOC (Komite Olimpiade Internasional) maupun melakukan promosi di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
"Kalau dari NOC, untuk tim bidding ada Indra Gamulya yang akan menjadi penanggung jawab untuk Olimpiade 2032. Setelah itu, ada Wijaya Noerhadi Wasekjen NOC yang akan bertanggung jawab untuk kepengurusan NOC. Mereka berdua ini yang saya tugaskan untuk terus berkomunikasi dengan IOC. Untuk campaign di Jepang ada Rafiq Hakim Radinal akan jadi penanggung jawab Indonesian Village," ungkap pria yang akrab disapa Okto ini kepada Media Indonesia, Kamis (2/1).
Baca juga: Kubica Jadi Pembalap Cadangan Alfa Romeo
Lebih lanjut, Okto menambahkan, bahwa para penanggung jawab atau tim bidding Olimpiade 2032 akan mendapatkan bantuan dari IOC yang akan mengirimkan perwakilannya untuk bekerja sama dan melakukan pendampingan secara langsung. Dalam hal ini, IOC dikatakan akan membantu untuk membentuk feasibility study (studi kelayakan) bagi Indonesia.
"Mereka akan mengirimkan orang untuk fase persiapan sehingga feasilibity study itu nantinya akan disiapkan antara NOC dengan IOC dan akan dilakukan pendampingan secara langsung. Persiapan feasibilty study ini biasanya kan kita akan cari pihak ketiga untuk bantu, tapi sekarang kata IOC mereka akan langsung bantu sehingga bisa lebih spesifik sekaligus menjawab bahwa sekarang mereka lebih memilih daerah yang kondusif untuk Olimpiade," lanjutnya.
Sementara itu, saat ini Okto mengatakan bahwa Australia akan menjadi saingan berat bagi Indonesia. Pasalnya, negara yang dijuluki sebagai Negeri Kangguru ini dikatakan cukup agresif untuk melakukan pendekatan terhadap IOC.
"Australia cukup agresif bahkan perdana menterinya datang langsung ke kantor IOC untuk mengantarkan feasilibility study. Untungnya kita akan dapat pendampingan untuk pembuatan feasibility study. Mudah-mudahan ini jadi pertanda bahwa Indonesia bisa dipercaya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade untuk pertama kalinya di negara Asia Tenggara mengingat Australia dulu sudah pernah menjadi tuan rumah," tambah pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sports Indonesia).
Selain itu, Okto juga mengakui, bahwa peran pemerintah akan sangat dibutuhkan untuk menyukseskan pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032. Saat ini, dia mengatakan bahwa Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) akan menjadi pusat pergerakan untuk berkoordinasi dengan para pemangku kebijakan di pemerintahan seperti Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dan kementerian lainnya.
Baca juga: Jelang Piala ATP, Djokovic Sempatkan Diri Bertemu Koala
"Kita akan koordinasi sama pemerintah. Kita ga bisa sendirian harus ada campur tangan pemerintah. Jadi nanti kami akan meminta pihak pemerintah yang akan ikut terlibat itu siapa. Usalan kita itu nanti akan disampaikan ke Kemenpora. Nanti mereka yang akan melakukan sirkulasi ke pemerintah," pungkas Okto.
"Kami sangat membutuhkan peran pemerintah tentunya, seperti Kemenparekraf yang pasti sangat erat kaitannya dengan promosi Indonesia. Selain itu, ada Kemenpora untuk bidang olahraga, dan masih banyak lainnya," tutupnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved