Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ALDILA Sutjiadi menjadi bintang tim tenis Indonesia di hari kelima SEA Games 2019. Ketika tampil di dua nomor, ganda campuran dan tunggal putri, Aldila mampu menembus babak final setelah meraih kemenangan di semifinal kemarin, dan berpeluang mempersembahkan dua medali emas bagi Indonesia.
Di nomor tunggal, Aldila mampu melewati hadangan petenis Thailand, Aunchisa Chanta. Dalam pertandingan yang berlangsung di Rizal Memorial Tennis Center, Manila, Aldila menang dua set langsung dengan skor 6-2, 6-2.
Namun, kesuksesan Aldila tidak diikuti Priska Nugroho. Saat menghadapi petenis Vietnam, Savanna Ly Nguyen, di semifinal, Priska tidak mampu menyelesaikan lomba karena mengalami sakit diare dan menyerah 4-6, 2-3.
"Saya sangat senang bisa lolos ke final. Saya bermain cukup baik. Meskipun tadi ada tegangnya juga, saya bisa menenangkan diri saya dan bermain baik," ujar Aldila
Di ganda campuran, Aldila yang berpasangan dengan Christopher Rungkat juga mampu menembus laga puncak. Di semifinal, ganda campuran tenis terbaik Indonesia saat ini tersebut menyingkirkan pasangan Thailand, Petcharin Cheap Handej/Sonchat Ratiwatana 6-2, 6-3.
Di final, Christopher/Aldila akan menghadapi pasangan Thailand lainnya, Thamarin Tanasugarn/Sanchai Raiwatana. Di semifinal, Tanasugarn/Raiwatana menyingkirkan ganda Indonesia lainnya, Beatrice Gumulya/David Agung Susanto, 4-6, 6-3, 10-3.
Tentang peluang merebut emas di dua nomor yang dimainkan, Aldila menegaskan tidak mau takabur. "Saya hanya akan berusaha tampil sebaik mungkin untuk bisa mempersembahkan medali emas bagi Indonesia," tegas Aldila.
Seperti Aldila, Christoper Rungkat tidak mau sesumbar. "Semoga di laga final, kami bisa tampil lebih baik dan merebut medali emas," ungkapnya.
Apresiasi untuk Edgar
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan atlet wushu Edgar Xavier Marvelo. Menurut Zainudin, Edgar telah menunjukkan pengorbanan luar biasa dengan tetap memberikan yang terbaik bagi kontingen Indonesia walau dirinya sedang berduka setelah sang ayah meninggal pada Senin (2/12).
"Sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa seperti Edgar. Pemerintah tentu bangga atas capaian yang diraihnya. Di tengah kesedihannya, kehilangan ayahnya, dia masih bisa menunjukkan prestasinya dan itu sangat luar biasa," ungkap Zainudin saat melayat di Rumah Duka Grand Heaven, Jakarta.
Dalam final nomor kombinasi daoshu/gunshu perseorangan putra dan tim duilian putra, Selasa (3/12), Edgar tetap tampil prima untuk merebut emas. Semangat yang diperlihatkan Edgar diharapkabn Zainudin bisa menular ke atlet lain yang belum tampil untuk memberikan yang terbaik bagi kontingen Merah-Putih.
"Dia begitu luar biasa. Atas nama pemerintah, saya menyampaikan dukacita yang mendalam," pungkas Zainudin. (Des/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved