Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

KONI Jatim Minta Akhiri Polemik Atlet Senam Shalfa

Antara
03/12/2019 07:00
KONI Jatim Minta Akhiri Polemik Atlet Senam Shalfa
Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung (tengah)(Antara )

KOMITE Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Timur meminta semua pihak mengakhiri polemik terkait atlet senam proyeksi SEA Games 2019 di Filipina, Shalfa Avrila Siani,17  yang gagal berangkat karena dipulangkan oleh pelatihnya.    

"Karena terkait nasib atlet ke depannya, kami mengimbau segera mengakhiri polemik ini," ujar Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung usai mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menemui Shalfa beserta keluarganya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (2/12/2019).        

Ia mengaku terpukul dengan pernyataan tim pelatih Pelatnas senam jika benar ada pernyataan terkait isu keperawanan. Menurut dia, hirarki tertinggi adalah kepentingan atlet sehingga kasus ini harus diselesaikan dan saling memaafkan dengan harapan Shalfa kembali beraktivitas sekaligus mempersiapkan diri menyongsong even-even lain di depan mata.    

KONI Jatim, kata dia, bersama Pemprov Jatim menyiapkan pendampingan psikososial untuk memulihkan psikologis dan mental atlet.        

"Kepada tim pelatih juga kami minta untuk mendatangi keluarga dan meminta maaf apabila benar-benar mengeluarkan statemen tentang isu keperawanan," tegas Erlangga.

baca juga: Kuasa Hukum Shalfa Minta Persani Transparan

Terlebih, lanjut dia, tidak lama lagi ada Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Jatim masih membutuhkan atlet untuk meraih prestasi pada 2020 di Papua.     Selain itu, Erlangga juga mengusulkan ke Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk menyempurnakan sistem Pelatnas, bahkan sudah dibahas dengan Komisi E DPRD Jatim.       

"Dalam waktu dekat ini kami segera usulkan. Jangan sampai Pelatnas yang dikelola satu tim masing-masing cabang olahraga, tapi pada kenyataannya merugikan atlet daerah," pungkasnya. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya