Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRESTASI meraih juara umum cabang pencak silat di Asian Games 2018 dengan raihan 14 medali emas, tidak membuat Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) besar kepala. Bahkan, IPSI meminta para pesilat tidak jemawa saat tampil di SEA Games 2019. Dengan berbagai pertimbangan, IPSI hanya mematok merebut 3-4 medali emas dari sembilan nomor yang dipertandingkan di SEA Games 2019.
“Dengan berbagai pertimbangan, kami hanya menargetkan 3-4 medali emas di SEA Games 2019. Namun tidak tertutup kemungkinan meraih lebih atau bahkan menjadi juara umum. Tapi yang penting tercapai dulu target,” pelatih kepala pencak silat Indonesia Indro Catur kepada Media Indonesia beberapa waktu lalu.
Kecilnya target emas itu menurut Indro juga didasari peta kekuatan negara pesaing yang kini merata. Meski di SEA Games 2017 Malaysia mampu mendominasi, Indro yakin bahwa di Filipina nanti kekuatan lawan ada di level yang kurang lebih sama.
“Kita harus melihat lawan-lawan berat seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan bahkan tuan rumah Filipina. Saat ini, kekuatan sudah bisa dikatakan sama jadi Indonesia sulit untuk mendominasi,” katanya.
Untuk bisa mengatasi perlawanan kompetitor, para pesilat Merah Putih pun diikutkan ke beberapa turnamen, salah satunya tampil di Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di Belgia, April lalu. Di ajang tersebut, Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan lima emas.
“Kita juga ikut World Beach Pencak Silat Championship 2019 di Thailand dan meraih dua medali emas. Jadi, sejauh ini hasil uji coba dan latihan sudah cukup baik,” kata Indro.
Walau persaingan akan ketat, namun IPSI tetap mengedepankan regenerasi persilat dengan mengirimkan tim yang merupakan gabungan atlet senior dan junior. Meski akan mengandalkan atlet yang masih hijau, Indro menyatakan bahwa kesempatan tim pencak silat Indonesia untuk menjadi juara umum tetap terbuka lebar. “Bahkan walau kita tidak main di kandang,” kata Indro.
Di sisi lain, Manajer tim pencak silat Indonesia Sunarno menyatakan saat ini para atlet yang ada telah melakukan persiapan dengan sangat matang. Menurutnya, hasil yang didapat di berbagai kejuaraan tang menjadi ajang uji coba merupakan hal positif untuk meraih hasil terbaik di SEA Games 2019.
“Walau demikian, mereka memiliki potensi. Saat tampil di berbagai kejuaraan di luar negeri yang menjadi uji coba, mereka bisa memenuhi ekspektasi. Bisa dibilang di atas kertas kami unggul, tapi jangan jemawa juga,” ungkap Sunarno. (Des/R-1)
Harapan besar IPSI agar pencak silat dapat tampil sebagai cabang olahraga ekshibisi di Olimpiade Los Angeles 2028.
MEMPERINGATI HUT ke-77 IPSI, sebanyak 7.000 pendekar dari berbagai perguruan silat di seluruh Indonesia menyampaikan kesiapan untuk hadir di Padepokan Pencak Silat Indonesia.
Sebanyak 7.000 pendekar pencak silat dari 16 perguruan silat di seluruh Indonesia hadiri HUT ke-77 Ikatan Pencak Silat Indonesi di TMII, Sabtu (31/5).
Memperingati Hari Ulang Tahun IPSI ke-77, ribuan pendekar pencak silat akan berkumpul dalam Apel Nasional Pendekar Pencak Silat
IPSI mengikhtiarkan berbagai upaya agar pencak silat mendapat pengakuan resmi sebagai olahraga Olimpiade.
Jakarta Martial Arts Extravaganza (JMAE) 2025, festival pertandingan dan atraksi dari tiga cabang olahraga, yaitu Wushu, Muay Thai, dan Pencak Silat akan digelar pada 30 April hingga 4 Mei.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved