Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TIM panjat tebing Indonesia langsung menunjukkan kebolehannya pada hari pertama kejuaraan panjat tebing Asian Championship 2019. Dalam kejuaraan yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/11) tersebut Indonesia mendominasi nomor speed relay putra dan putri dengan meraih dua medali emas dan dua medali perak.
Medali emas direbut Timnas Indonesia Putri A. Tim yang beranggotakan Nurul Iqamah, Raji'ah Sallsabillah, dan Amanda Narda Mutia itu menjadi yang terbaik setelah di babak final mencatatkan waktu total 24,942 detik.
Baca juga: Jawa Timur Juara Umum Kejurnas Panjat Tebing Yunior 2019
Adapun Timnas Indonesia Putri B yang meraih medali perak terdiri dari Dhorifatus Syafi'iyah, Mudji Mulyani, dan Berthdigna Devi. Mereka menorehkan waktu 28,015 detik.
Untuk medali perunggu di nomor speed relay putri diraih oleh tim asal Kazakhstan dengan catatan waktu 32,024 detik. Tim ini beranggotakan Marienova Assel, Ulzhabayeva Tamara, dan Agambayeva Margarita.
Sementara itu di nomor speed relay putra, Timnas Indonesia Putra A berhasil mengalahkan kompatriotnya, Timnas Indonesia Putra B, dengan catatan waktu 23,492 detik. Timnas Indonesia Putra A yang meraih medali emas beranggotakan Sabri, Rahmat Adi Mulyono, dan Fatchur Roji.
Sedangkan Timnas Indonesia Putra B yang mengalami fall di babak final beranggotakan Kiromal Katibin, Veddriq Leonardo, dan Zaenal Aripin. Mereka harus puas dengan medali perak.
Untuk medali perunggu diraih oleh tim Kazakhstan A dengan catatan waktu 20,980 detik. Tim ini beranggotakan Maimuratov Amir, Khaibulin Rishat, dan Kostyukov Roman.
Menanggapi prestasi tersebut, manajer Timnas Panjat Tebing Ahmad Aziz mengaku bangga dan puas. Dia menyebut, nomor speed memang menjadi andalan Indonesia.
"Speed itu seperti sudah menjadi tradisi untuk dimenangkan. Jadi, kemenangan anak-anak baik di putra maupun putri merupakan tradisi kita," tegas Ahmad Aziz. (RO/A-3)
Pengumpulan poin Kiromal Katibin sangat signifikan dalam beberapa edisi Piala Dunia di berbagai negara yang diikutinya, sehingga berhasil menyalip Samuel Watson.
Yenny berharap EISCC bisa melahirkan atlet panjat tebing berkaliber nasional dan internasional.
Veddriq Leonardo mengatakan persiapannya sudah memasuki tahap akhir dan tinggal menyesuaikan kondisi fisik serta adaptasi di lokasi pertandingan World Games.
Indonesia mencatat prestasi gemilang di ajang ASEAN Climbing Championship 2025 yang digelar di Putrajaya, Malaysia.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Kiromal Katibin berhak meraih medali emas karena mencatatkan waktu terbaik 4,83 detik, saat menjalani kualifikasi di hari sebelum kompetisi dihentikan akibat faktor cuaca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved