Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
FEDERASI Panjat Tebing Indonesia (FPTI) tengah mempersiapkan para atlet terbaiknya guna mengikuti Kejuaraan Asia 2019 yang diadakan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada 6-10 November mendatang.
Sebanyak 200 atlet dari 18 negara di Asia akan mengambil bagian di kejuaraan tersebut. Nantinya, ada tiga kategori yang dipertandingkan yaitu speed, lead, dan boulder.
Menurut Ketua Umum FPTI, Faisol Riza, tim panjat tebing Indonesia akan menurunkan atlet-atlet terbaik agar bisa dicontoh oleh pepanjat-pepanjat junior.
Baca juga: 6 Atlet Muda Panjat Tebing Indonesia Bersaing di Italia
Pepanjat andalan, seperti Aries Susanti, Aspar Jaelolo, dan Alfian M Fajri pun terus disiapkan guna sanggup menggondol target tiga emas yang dicanangkan FPTI.
“Kejuaraan ini memang tak masuk untuk kualifikasi Olimpiade. Tapi, kami targetkan tim pelatnas untuk raih tiga emas di Bogor,” tutur Faisol.
Aspar dkk dipastikan bakal menemui lawan yang tangguh. Karena negara yang ikut serta seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan punya banyak juara di nomor speed.
“Kami ingin mendapatkan sebanyak mungkin medali emas dari nomor speed dan tentunya nomor combine dan lainnya juga meraih hal yang sama,” ujar Faisol.
“Kami juga tentunya ingin mendapatkan sebanyak mungkin medali emas nomor speed dan tentunya nomor comnine dan lainnya juga meraih hal yang sama,” tambahnya.
Saat ini, Aries Susanti bersama sembilan atlet panjat terbaik Indonesia lainnya tengah melakukan pelatnas di kompleks panjat tebing, Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Di sisi lain, ajang Kejuaraan Asia di kandang sendiri juga menjadi tanda kerjasama antara FPTI dengan Su person Sensation International (SSS). Untuk itu, SSS akan memiliki hak komersil penuh atas semua penyelenggaraan kompetisi yang digelar FPTI dari tingkat nasional, kelompok umur, dan sirkuit di Indonesia maupun di luar negeri.
Tujuan kerjasama FPTI dengan SSS adalah agar industri olahraga panjat tebing di Indonesia bisa dikelola secara profesional dan berkembang pesat, karena sampai kini para atlet panjat tebing Indonesia telah berhasil menorehkan prestasi yang tinggi di kancah kejuaraan tingkat internasional. FPTI dan SSS pun langsung melakukan kolaborasi dengan menggelar Kejuaraan Asia di Bogor.
“Besar harapan kami tim Indonesia dapat kembali mengharumkan nama bangsa di ajang Olimpiade Tokyo 2020," ujar CEO SSS Azwan Karim. (*/A-3)
Indonesia mencatat prestasi gemilang di ajang ASEAN Climbing Championship 2025 yang digelar di Putrajaya, Malaysia.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Kiromal Katibin berhak meraih medali emas karena mencatatkan waktu terbaik 4,83 detik, saat menjalani kualifikasi di hari sebelum kompetisi dihentikan akibat faktor cuaca.
Dukungan penyelenggaraan IFSC World Cup Bali 2025 juga datang dari EIGER Tropical Adventure, brand penyedia perlengkapan luar ruang asal Indonesia.
Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, meraih medali perunggu pada babak final disiplin speed putra di kompetisi Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/5).
Delapan atlet putra dan putri Indonesia lolos ke putaran final pada kategori speed Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC) 2025 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved