Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PBTI Gelar Pelatihan Wasit dan Ujian High DAN

Ghani Nurcahyadi
20/9/2019 09:00
PBTI Gelar Pelatihan Wasit dan Ujian High DAN
Ketua Umum PBTI di ajang Pelatihan Wasit dan ujian High DAN(Dok. PBTI)

KETUA Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn)Thamrin Marzuki, didampingi segenap jajaran pengurus membuka rangkaian kegiatan Pendidikan Latihan (Diklat) dan Penyegaran Wasit Nasional (PWN) serta UKT High DAN 2019 di Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (19/9).

Keseluruhan tiga kegiatan yang disatukan dalam satu rangkaian yang disebut 3 in 1 ini diikuti 21 provinsi dengan total sebanyak 524 peserta yang dibagi kedalam dua gelombang. Gelombang pertama diikuti sebanyak 156 peserta terdiri dari 96 orang peserta mengikuti diklat dan 73 peserta mengikuti PWN.

Untuk program kedua, yakni penguji nasional, diklat dan PWN direncanakan diikuti 202 peserta. Adapun untuk program ketiga, UKT High DAN diikuti sebanyak 80 peserta, terdiri dari ujian ke DAN 7 sebanyak 22 peserta, ujian ke DAN 6 sebanyak 5 peserta, dan ujian ke DAN 5 sebanyak 53 peserta.

Ketua Umum PBTI Thamrin Marzuki mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab PBTI untuk menunjang kemampuan dan pemerataan kompetensi para wasit nasional PBTI.

Dengan kompetensi itu, maka menurutnya, tentu akan berdampak pada kualitas pertandingan atau kejuaraan-kejuaraan taekwondo yang digelar di tanah air.

“Prestasi atlet taekwondo Indonesia juga sangat tergantung bagaimana kualitas kejuaraan taekwondo dan salah satu indikator berkualitasnya kejuaraan tersebut adalah karena wasit yang berkualitas  dalam tugasnya disetiap event-event pertandingan yang digelar di tanah air,” katanya.

Thamrin menambahkan, selain kegiatan ini terus dievaluasi terutama pada kualitas (mutu) materi dan instrukturnya, program diklat dan Penyegaran Wasit Nasional ini juga senantiasa terus dilakukan secara terprogram dan simultan serta berkelanjutan mengikuti update perkembangan peraturan pertandingan yang dikeluarkan World Taekwondo (WT).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PBTI juga memuji kualitas wasit Indonesia yang bersertifikasi internasioal (International Referee) juga tidak kalah dengan kualitas wasit internasional lainnya.

Terbukti IR Indonesia di beberapa event mendapat predikat wasit terbaik (the best Referee), antara lain ketika kejuaraan Internasional di Napoli yang waktu itu diraih oleh GM Ina Febriana Sari, Kejuaraan Asia di Vietnam yang diraih oleh Sabeumnim Irene Yosephine dan dan Open Turnamen Internasional kategori G1 di Korea yang diraih oleh Sabeumnim Irwan N.

Menurut Thamrin, keikutsertaan wasit Indonesia di event internasional dan sekaligus berpredikat yang terbaik dalam menjalankan tugas kompetensinya sebagai wasit, juga merupakan prestasi yang mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

 

Baca Juga:  Combi Run 2019 Diikuti 3.500 Peserta

 

Thamrin Marzuki juga berharap dengan predikat tersebut, akan memacu dan memotivasi para wasit lainnya agar percaya diri dalam menjalankan tugas karena kompetensinya dalam menguasai aturan pertandingan.

Oleh sebab itu Ketua Umum PBTI berpesan agar Bidang Binpres dan Diklatbang, yang membawa komisi perwasitan dan kepelatihan untuk terus melakukan sinergi pembinaan dan kompetensi para wasit Indonesia.

Bidang itulah yang mengkonstruksi karir para taekwondoin sebagai wasit. Dari level wasit daerah, wasit nasional hingga wasit Internasional dan bagi wasit terbaik di setiap event-event yang digelar di tanah air, tentu akan menjadi catatan positif bagi PBTI kedepan untuk memacu sekaligus mendorong jumlah wasit internasional Indonesia nantinya.

Ketua Umum PBTI menjelaskan, digelarnya diklat dan penyegaran wasit kali ini juga tidak terlepas dari akan dilaksanakannya gelaran Pra PON 2019 yang akan berlangsung di Indoor Stadium Serpong, Provinsi Banten 27 - 29 September 2019.

“Bekal diklat dan PWN ini akan menjadi salah satu kriteria bagi mereka yang nantinya akan bertugas di ajang empat tahunan menuju PON 2020 Papua tersebut,” ujarnya.

Khusus mengenai ujian High DAN, khususnya dari DAN 6 ke DAN 7, ini untuk yang pertama kali dilakukan oleh PBTI.

Hal tersebut merupakan salah satu hasil dari kesepakatan PBTI dengan Kukkiwon yang memberikan kesempatan kepada para praktisi taekwondo Indonesia, untuk bisa melakukan ujian High DAN di Indonesia, tidak lagi harus ke Korea dengan biaya yang besar. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya