Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESTASI apik ditorehkan atlet panjat tebing junior Indonesia, Adi Mulyono. Ia sukses menyabet medali perunggu nomor speed junior putra dalam ajang IFSC Youth World Championships di Arco, Italia, 22-31 Agustus.
Perjalanan Adi terbilang mulus pada awalnya. Di babak perdelapan final ia melibars A Vivas dari Ecuador dengan catatan waktu 6,233 detik berbanding 8,601 detik.
Sementara, di perempat final dia mampu mengungguli N Bratschi dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 5,793 detik berbanding 8,128 detik.
Sayangnya, ketika berlaga di babak semifinal saat berhadapan dengan A Nagaev dari Rusia, Adi fall sehingga gagal melaju ke babak final. Adi pun berebut perunggu dengan Y Tkach dari Ukraina.
Baca juga: Panjat Tebing Bidik Emas di Olimpiade
Adi berhak menyandang peringkat tiga setelah menang dengan waktu 5,979 detik berbanding 8,717 detik. Sementara, peringkat satu dan dua diduduki atlet Rusia yakni A Nagaev dan S Rukin.
Adapun atlet junior putra lainnya yakni Seto gugur di babak perempat final dan Kiromal Katibin terhenti langkahnya di babak perdelapan final.
Manajer Tim Nasional Junior Indonesia Koentono Halim mengungkapkan tim Indonesia tercepat, tetapi bukan pemenang. Menurutnya, faktor keberuntungan tidak berpihak.
"Hasil ini dipengaruhi banyak faktor. Kami semua kalah karena kesalahan sendiri bukan kemampuan karena secara waktu kita tetap terbaik, dan untuk tahun ini yg menang malah bukan yang tercepat hampir di semua kelas," ujar dia dalam keterangan tertulisnya.
Bambang Hermansyah, Kabid Pengelolaan Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional, Asdep Olahraga Prestasi, Kemenpora melihat capaian ini sebagai prestasi yang luar biasa yang ditorehkan para pemanjat muda.
"Dan khususnya Adi yg berhasil mendapatkan juara tiga, secara raihan waktu yang diraih climber Indonesia pada catatan waktu terbaik untuk putra junior dari seluruh peserta, di mulai saat babak kualifikasi dg catatan di bawah 6 detik oleh Adi dan Katibin," kata Bambang yang turut mendampingi tim di Italia.
Menurutnya, pada babak delapan besar dan final four bukan hanya raihan waktu saja yang terpenting, tetapi mental juara yang dibutuhkan.
"Oleh karenanya, mungkin ini menjadi bahan pertimbangan bagi FPTI ke depan utk memprogramkan talenta-talenta ini agar dapat memperbanyak frekuensi pertandingan bertaraf internasional," ucap dia. (RO/Faj/A-3)
Pengumpulan poin Kiromal Katibin sangat signifikan dalam beberapa edisi Piala Dunia di berbagai negara yang diikutinya, sehingga berhasil menyalip Samuel Watson.
Yenny berharap EISCC bisa melahirkan atlet panjat tebing berkaliber nasional dan internasional.
Veddriq Leonardo mengatakan persiapannya sudah memasuki tahap akhir dan tinggal menyesuaikan kondisi fisik serta adaptasi di lokasi pertandingan World Games.
Indonesia mencatat prestasi gemilang di ajang ASEAN Climbing Championship 2025 yang digelar di Putrajaya, Malaysia.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Kiromal Katibin berhak meraih medali emas karena mencatatkan waktu terbaik 4,83 detik, saat menjalani kualifikasi di hari sebelum kompetisi dihentikan akibat faktor cuaca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved