Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PERSATUAN Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berharap para atletnya, khususnya yang biasa turun di nomor ganda putri, dapat tampil maksimal saat mengikuti Kejuaraan Dunia 2019. Menurut Kepala Bidang Prestasi PBSI Susy Susanti, kejuaraan dunia merupakan turnamen yang harus dipahami lebih serius.
“Pemain yang diturunkan harus bisa memberikan kejut-an dan prestasi, bukan cuma datang meramaikan,” kata Susy dalam keterangan resmi, Senin (12/8).
“Kami harapkan ada peningkatan dari sebelumnya. Mereka yang diandalkan bukan hanya Greysia (Polii)/Apriyani (Rahayu),” sambung Susy yang juga menginginkan agar Greysia/Apriyani bisa tembus hingga babak semifinal.
Untuk pasangan lainnya, seperti Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, di Kejuaraan Dunia 2019 yang akan berlangsung di Swiss mulai Senin (19/8) depan, juga harus bisa menunjukkan kelasnya.
Jika gagal, kata Susy, ada konsekuensi yang harus mereka tanggung.
“Kami harapkan mereka (Della/Rizki) bisa lebih baik dan maksimal. Pada saat menekan, ya tekan lawan, jangan mengendur. Harus lebih serius karena ini levelnya kejuaraan dunia. Untuk yang muda-muda diharapkan bisa mendampingi Greysia/Apriyani. Della/Rizki harus membuktikan mampu bersaing atau tidak. Kalau tidak, berarti surat keputusan prioritasnya akan ditarik karena tujuan saat ini ke Olimpiade,” tukas Susy.
Selain Greysia/Apriyani dan Della/Rizki, PBSI di Swiss juga akan mengandalkan Jauza Fadhila Sugiarto/Yulfira Barkah. Mereka tidak difavoritkan seperti Greysia/Apriyani dan Della/Rizki yang masing-masing merupakan unggulan kelima dan ke-14. Greysia/Apriyani dan Della/Rizki akan memulai langkah dari babak kedua, sedangkan Jauza/Yulfira dari babak pertama.
Jauza/Yulfira harus mengalahkan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai terlebih dahulu agar bisa lolos ke babak kedua. Adapun Greysia/Apriyani dan Della/Rizki belum mendapat kepastian siapa yang harus mereka hadapi.
Genjot latihan
Jelang keberangkatan ke Swiss, Susy mengatakan 27 wakil ‘Merah Putih’ dari lima nomor yang akan diterjunkan terus menggenjot latihan. Mereka juga diingatkan untuk menjaga kondisi serta mematangkan strategi di lapangan.
“Untuk latihan jelang pertandingan sudah kami serahkan ke pelatih yang lebih tahu, baik kelemahan maupun kelebihan para atlet. Saya juga ingatkan mereka untuk jaga kondisi, jangan sampai sakit. Lalu juga penerapan akurasi di lapangan, fokus dan strategi untuk menghafal dan menghadapi lawan karena lawannya kan itu-itu saja,” kata dia.
Sebelumnya, pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi mengatakan waktu persiapan sebenarnya sangat mepet. Meski begitu, dia tidak gusar karena para pemain dari negara lain juga pasti merasakan hal yang sama.
Pelatih tunggal putra Indonesia Hendri Saputra mengatakan anak asuhnya telah diminta untuk membenahi seluruh kekurangan. Diharapkan, kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan tidak muncul lagi saat tampil. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved