Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Petualangan Baru Dokter Klopp

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
03/8/2019 07:55
Petualangan Baru Dokter Klopp
Dewan Redaksi Media Group Suryopratomo(SENO)

MENJADI dokter merupakan mimpi Juergen Klopp. Namun, mimpi besar itu tidak pernah bisa terwujud karena nilai akademik Klopp tidak memungkinkan bagi dirinya untuk masuk sekolah kedokteran. Jalan hidup ternyata lebih membawa Klopp menjadi 'dokter' sepak bola.

Klopp muda sempat berharap bisa menjadi bintang besar sepak bola. Apalagi, ia pernah bermain bersama Andreas Moeller di klub Eintracht Frankfurt. Namun, perjalanan Moeller terbilang gemilang dengan ikut membawa Jerman memenangi Piala Eropa 1996, sementara Klopp terbenam di klub papan bawah, Mainz.

Itulah yang membuat Klopp akhirnya banting setir dan memfokuskan diri menjadi pelatih. Ternyata garis tangan menentukan Klopp lebih cocok menjadi 'dokter'. Ia kini dikenal sebagai 'dokter sepak bola', bukan 'dokter medis'.

Klopp memang tergolong pelatih bertangan dingin. Saat pertama kali menjadi pelatih, dia mampu membawa klub asuhannya, Mainz, masuk kelompok elite di Bundesliga.

Lepas dari Mainz, Klopp dipercaya menjadi pelatih Borussia Dortmund. Tidak tanggung-tanggung, ia membawa Dortmund merajai Divisi Utama Bundesliga dua kali berturut-turut, menenggelamkan raksasa Bayern Muenchen yang ditangani pelatih besar asal Belanda, Louis van Gaal.

Prestasi besar itulah yang membawa Klopp ditarik Liverpool yang tengah terpuruk. Ia diharapkan bisa menjadi dokter untuk 'menyembuhkan' The Reds yang miskin prestasi. Padahal, Liverpool merupakan legenda sepak bola Inggris.

Gegenpressing yang merupakan trade mark Klopp memang cocok dengan karakter Liverpool. Karakter menekan ketika sedang kehilangan bola membuat Liverpool pernah begitu ditakuti.

Klopp pernah menjanjikan, dalam waktu lima tahun, ia akan membawa Liverpool kembali mengangkat piala. Ia memang dikenal piawai menyuntikkan sikap percaya diri dan membangun kebersamaan tim. Penciuman Klopp juga tajam untuk melihat potensi seorang pemain dan mengasahnya menjadi mutiara.

Saat menangani Dortmund, Klopp menemukan potensi Mario Goetze, dan terbukti pemain itu menjadi kunci keberhasilan Jerman menjadi juara dunia 2014. Demikian pula dengan center-back Matts Hummel yang sempat dibuang Bayern dan ternyata menjadi palang pintu terbaik Jerman setelah Franz Beckenbauer.

Memenuhi janji

Klopp memang memenuhi janjinya untuk mengembalikan kejayaan Liverpool. Anfield, yang sempat muram karena kehilangan keangkerannya, kembali menjadi kebanggaan pendukung 'Si Merah'.

Lagu kebesaran You'll Never Walk Alone kembali membahana sejak Klopp hadir. Musim lalu Klopp nyaris membawa Liverpool juara Liga Inggris. Tidak hanya itu, pada musim 2017/2018, Klopp mampu membawa bintang baru ke Anfield, Mohamed Salah dan nyaris membawa Liverpool menjadi juara Liga Champions Eropa. Hanya karena bantingan Sergio Ramos, tangan Salah patah dan patah pula perlawanan Liverpool atas Real Madrid.

Namun, di musim lalu Klopp benar-benar memenuhi janjinya bagi The Reds. Ia memang kalah satu poin dari Manchester City di Liga Inggris, tetapi di Liga Champions Eropa Klopp memberi gelar juara. Kemenangan 2-0 atas Tottenham Hotspur di final membawa Liverpool kembali ke tangga juara, sejak terakhir mengangkat Piala FA 2006.

 

 

Liga Inggris

Berbekal sukses di musim lalu, tidak berlebihan apabila 'Si Merah' kini mengincar gelar Liga Inggris. Sejak Liga Primer digulirkan pada 1992, Liverpool memang belum pernah mengangkat pialanya. Padahal sepanjang sejarah sepak bola Inggris, 'Si Merah' 18 kali menjadi yang terbaik, hanya kalah dari Manchester United yang 20 kali menjadi juara.

Pertandingan pembuka memperebutkan Piala Community Shield besok malam menjadi pemanasan untuk menggapai harapan itu. Klopp memang tidak membebani para pemainnya untuk menjadi pemenang. Apalagi empat pemainnya yaitu Alisson Becker dan Roberto Firmino baru membela Brasil di Copa America, sedangkan Sadio Mane dan Salah membela Senegal dan Mesir di Piala Afrika.

Namun, kapten Jordan Henderson menegaskan, ia dan rekan-rekannya ingin menikmati permainan dan memenangi setiap pertandingan yang dimainkan. "Kita tidak perlu berbicara soal juara atau tidak. Namun yang pasti, kami akan bermain sebaik mungkin dan bisa memenangi setiap pertandingan yang kami mainkan," kata Henderson.

Sejak kehadiran Fabinho dan Naby Keita, lapangan tengah The Reds menjadi lebih solid. Kehadiran kedua pemain itu bisa menjaga keseimbangan tim. Liverpool seakan menemukan kembali legenda mereka, Steven Gerrard, karena permainannya yang taktis, tapi tidak mengenal kompromi.

Di depan, trio Mane, Firmino, dan Salah selalu menjadi momok bagi pertahanan lawan. Gerakan tanpa bolanya begitu mengejutkan dan tiba-tiba bisa mengancam gawang lawan. Kalaupun mereka belum bisa tampil maksimal, Klopp mempunyai pemain pengganti yang tidak kalah kelasnya. Ada dua super-subs yang selalu bisa mengubah hasil pertandingan yaitu Xherdan Shaqiri dan Divock Origi.

Satu pemain kejutan yang bisa membuat Stadion Wembley besok malam bergetar yaitu bintang muda Harry Wilson. Pemain didikan Akademi Sepak Bola Liverpool yang sempat dititipkan ke Derby County itu kini semakin matang. Dalam tur musim panas, Wilson mencetak dua gol yang spektakuler, satu ke gawang Dortmund dan satu ke gawang Lyon.

"Harry Wilson telah menjadi pemain yang berbeda. Ini menunjukkan kebijakan untuk menitipkan pemain ke klub lain merupakan kebijakan yang tepat," kata Klopp.

Tentu tidak mudah bagi Liverpool untuk meraih kemenangan karena Manchester City nyaris tidak banyak mengalami perubahan dalam tim. Satu yang tidak lagi bertahan di City hanyalah center-back asal Belgia, kapten kesebelasan Vincent Company. Namun, Pelatih Pep Guardiola mampu mempertahankan penyerang sayap Leroy Sane dari tawaran Bayern Muenchen.

Sebagai peraih tiga gelar di musim lalu, City memang lebih diunggulkan untuk memenangi pertandingan nanti. Apalagi gelandang serang Kevin de Bruyne dan Bernando Silva sudah menyatakan siap untuk diturunkan menghadapi Liverpool.

Di depan, Guardiola mempunyai empat penyerang yang kualitasnya mematikan yakni Sane, Raheem Sterling, Gabriel Jesus, dan Bintang asal Argentina Sergio Aguero. Penyerang asal Argentina ini bahkan mengincar sejarah menjadi pemain kedua setelah pemain Everton, Adrian Heath yang bisa mencetak gol pada dua pertandingan Community Shield secara berturut-turut.

Pemain terbaik Liga Inggris musim lalu, Virgil van Dijk, akan diuji keandalannya untuk membantu kiper Becker menjaga gawang Liverpool. Pertandingan dua klub terbaik Inggris ini akan menjadi hiburan yang menarik sekaligus mengukuhkan Liga Inggris sebagai kompetisi terbaik di Eropa.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya