Jeritan Christo dari Wimbledon

Achmad maulana
09/7/2019 21:55
Jeritan Christo dari Wimbledon
MENANG: Petenis Indonesia Christopher Rungkat mengembalikan bola ke arah petenis Kuwait Abdullah Maqdes.(ANTARA)

SEBAGAI salah satu negara terpadat di dunia, sejatinya Indonesia bisa melahirkan banyak atlet berbakat, terutama dari cabang tenis. Namun, faktanya sejak berakhirnya era Yayuk Basuki, belum ada satu pun petenis Indonesia yang mampu berbicara banyak di tingkat dunia.


Meski begitu bukan berarti tidak ada petenis negeri ini yang mencoba mengikuti jejak Yayuk. Nama-nama seperti Angelique Widjaja ataupun Wynne Prakusya adalah beberapa petenis yang mencoba mengikuti jejak sang senior.


Adapun untuk saat ini, salah satu petenis yang tengah meniti karier di tingkat internasional adalah Christopher Rungkat. Peraih medali emas ganda campuran Asian Games Jakarta-Palembang 2018 itu akan memulai debutnya di Wimbledon.


Christo--sapaan Christopher Rungkat (29) berharap keikutsertaannya di turnamen bergengsi itu bisa menginspirasi generasi muda di Tanah Air untuk menggeluti tenis. Selain itu, lewat penampilannya itu juga, Christo yang kini menjadi salah satu pemain ganda top Asia juga berharap bisa mengetuk pemerintah untuk membangun fasilitas olahraga tenis.


Sebab menurutnya hanya dengan fasilitas yang lengkap bisa lahir atlet-atlet berbakat. Sayangnya, fasilitas olahraga di negara ini masih kurang memadai. Alih-alih menambah fasilitas, justru ada lapangan tenis yang diganti menjadi lapangan baseball.


"Ada anak-anak muda yang mencoba main. Saya tahu ini sulit, saya ada di sana," cetus Christo kepada AFP.


"Faktanya kami tidak memiliki fasilitas yang baik di Jakarta. Sebelumnya, kami memiliki fasilitas yang bagus dengan banyak lapangan tanah liat dan lapangan keras, tetapi pemerintah memutuskan untuk mengubahnya menjadi lapangan baseball. Itu sangat menyedihkan bagi saya. Apalagi fasilitas itu tepat di pusat kota Jakarta."


Lebih lanjut, petenis ganda peringkat 69 dunia itu mengatakan bahwa olahraga Indonesia sebenarnya mempunya prospek yang cerah, dengan populasinya lebih dari 250 juta orang dan kecintaan terhadap olahraga.


"Kami memiliki masa depan yang baik di tenis. Saya sangat berharap saya bisa menginspirasi anak-anak muda," katanya.


"Saya sangat berharap pemerintah dapat membantu mereka. Kita harus memulai, paling tidak, dengan memiliki lapangan dan fasilitas yang memadai."


Selain Christo, petenis Indonesi lain yang juga tampil di Wimbledon 2019 yakni Priska Madelyn Nugroho. Petenis putri berusia 16 itu sukses memenangi pertandingan pertamanya dalam tiga set.


"Dia gadis muda yang sangat berbakat dan saya melihat potensi yang baik dalam dirinya. Saya pikir dia akan menjadi harapan Indonesia berikutnya dalam tenis," kata Christo.


Sebagai bagian dari visinya untuk menginspirasi generasi muda di Indonesia, Christo berharap bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020. "Saya akan senang bermain di Olimpiade. Ini impian saya sejak saya masih kecil," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya