Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PANJAT tebing dan tiga olahraga lainnya patut berbahagia. Pasalnya, International Olympic Committee (IOC) telah menyetujui cabor-cabor tersebut diperlombakan di Olimpiade 2024 di Paris.
Persetujuan tersebut diputuskan melalui voting dalam pertemuan sesi ke-134 IOC di Lausanne, Paris, Selasa (25/6).
Berbeda dengan di Olimpiade Tokyo 2020, nomor yang diusulkan untuk cabor panjat tebing ialah speed dan combine boulder-lead. Sehingga nantinya akan ada empat nomor yang dipertandingkan yakni speed putra-putri serta combine boulder dan lead putra-putri.
Jumlah atlet yang ditargetkan untuk cabor panjat tebing sebanyak 72 orang yang terdiri dari 36 putra dan 36 putri.
Usulan empat cabor tambahan di Olimpiade 2024 ini disampaikan Paris 2024 sebagai panitia penyelenggara sekaligus tuan rumah. Namun, keputusan finalnya akan disampaikan pada Desember 2020 dalam Pertemuan Dewan Eksekutif IOC.
Baca juga: Alfian M Fadjri Rebut Gelar Juara Dunia Panjat Tebing
Selain panjat tebing, ketiga cabor lain adalah break dance, skateboard, dan surfing. Usulan keempat cabor itu diapresiasi IOC karena dinilai paling dekat dengan milenial.
“Keempat olahraga yang diusulkan Paris semuanya sepenuhnya sejalan dengan agenda Olimpiade 2020 karena mereka berkontribusi untuk membuat program ini lebih seimbang gender dan lebih urban, serta menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan generasi muda,” kata Presiden IOC Thomas Bach, dikutip dari laman olympic.org.
Bach menyebut, keempat olahraga yang diusulkan meningkatkan konsep permainan yang dinamis dan berfokus pada inklusivitas.
Selain di Olimpiade Paris 2024, break dance dan panjat tebing sudah masuk di Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Junior Buenos Aires 2018.
Presiden Paris 2024 Tony Estanguet mengatakan ada 19 cabor yang diajukan masing-masing federasi dan hanya empat cabor yang dipilih panitia untuk diusulkan ke IOC.
Estanguet menilai keempat cabor ini inovatif, spektakuler, kreatif, dan milenal.
"Mereka (empat cabor terpilih) juga memproyeksikan nilai-nilai yang kami junjung tinggi dalam hal keterbukaan dan keragaman," tuturnya.
Keputusan ini juga menjadi angin segar bagi para atlet panjat tebing Indonesia. Mengingat nomor andalan Indonesia yakni speed, akan dimainkan terpisah dari lead dan boulder.
Sedangkan pada Olimpiade Tokyo 2020, untuk speed, lead, dan boulder dikombinasikan dalam satu nomor.
Padahal karakteristik speed sangat berbeda dengan lead dan boulder. Kondisi ini menjadi kendala bagi atlet dan pelatih panjat tebing di seluruh dunia.
Ketua II PP FPTI Pristiawan Buntoro mantap menyebut, target prestasi Indonesia akan ada di Olimpiade 2024.
"Sesuai dengan yang sudah kita sampaikan, goal kita ada di (Olimpiade) 2024. Olimpiade 2020 ini menjadi rangkaian panjang untuk medali emas 2024 (bagi Indonesia)," ujar Pris. (OL-2)
Indonesia mencatat prestasi gemilang di ajang ASEAN Climbing Championship 2025 yang digelar di Putrajaya, Malaysia.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Kiromal Katibin berhak meraih medali emas karena mencatatkan waktu terbaik 4,83 detik, saat menjalani kualifikasi di hari sebelum kompetisi dihentikan akibat faktor cuaca.
Dukungan penyelenggaraan IFSC World Cup Bali 2025 juga datang dari EIGER Tropical Adventure, brand penyedia perlengkapan luar ruang asal Indonesia.
Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, meraih medali perunggu pada babak final disiplin speed putra di kompetisi Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/5).
Delapan atlet putra dan putri Indonesia lolos ke putaran final pada kategori speed Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC) 2025 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved