Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ADA ratusan event lari di Indonesia. Sebut saja beberapa di antaranya, yaitu Borobudur Marathon, Ijen Trail Running, Bromo Marathon, dan Maybank Bali Marathon. Semuanya berhasil menarik banyak peserta, dari dalam dan luar negeri.
Nah, dari ratusan lomba lari yang pernah digelar, Badan Informasi Geospasial (BIG) menggelar lomba lari yang berbeda. Dengan menggandeng Kraton Jogjakarta, BIG menyelenggarakan lomba lari bertema The Royal Jogja Sand Dunes Geospatial Run 2019.
Dari tema yang dipilih dapat diketahui dengan jelas, tantangannya adalah lari di Gumuk Pasir dan pantai.
"Gumuk Pasir Parangtritis adalah gumuk pasir terluas nomor dua di dunia. Yang pertama ada di Meksiko. Oleh karena itu, dalam rangka merayakan 50 tahun usia Badan Informasi Geospasial, kami mengadakan lomba lari," papar Kepala BIG, Hasanuddin Z Abidin saat konferensi pers di FX Sudirman, Kamis (25/4).
Baca juga: Raih Medali Perak dan Pecahkan Rekornas
Gubernur DKI Jakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut baik event ini.
"Kami ingin wisatawan yang datang ke Jogja tidak hanya ke Malioboro. Kami ingin memperkenalkan wilayah Gumuk Pasir Parangtritis yang kami miliki. Melalui event ini, kami berharap Jogja lebih dikenal dan meningkatkan jumlah wisatwan melalui ajang lomba lari," kata Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro.
Rencananya, The Royal Jogja Sand Dunes Geospatial Run 2019 akan diselenggarakan pada 6 Oktober 2019. Target peserta 5.000 orang.
Ada tiga kategori lomba, yaitu 6K, 10K, dan 21K. Start dan finish berlokasi di Parangtritis Geomaritime Science Park (Museum Gumuk Pasir). Lomba dimulai pukul 05.30 WIB. Pendaftaran dibuka mulai April hingga Agustus melalui website http://sanddunesrun.id/.
Lintasan lari 80% aspal melewati jalan raya dan desa/kampung di sekitar Parangtritis. Sisanya berupa lorong cemara, pantai, dan gumuk pasir.
Yatti Suhaimi (perwakilan komunitas lari) menanyakan tentang lintasan pasir.
"Saya takut jika ada pasir yang masuk ke sepatu karena pasti akan mengganggu. Saya harus membersihkan dulu dan itu akan menambah waktu," tutur Yatti.
"Kami pastikan lintasan di pasir dan pantai nyaman karena kami pilih area yang berpasir padat. Inilah penyebabnya mengapa kategorinya tidak 5K, tapi 6K," jelas Lexi Rohy, Race Director.
The Royal Jogja Sand Dunes Geospatial Run 2019 menawarkan hadiah uang bagi para pemenang lomba. Selain itu, ada yang istimewa, peserta lomba yang bersedia tinggal hingga Senin di Jogja akan diterima khusus oleh staf Kraton Jogja.
"Tapi jumlahnya terbatas. Makanya segeralah mendaftarkan diri ke panitia," kata Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro.
Peresmian event The Royal Jogja Sand Dunes Geospatial Run 2019 ditandai dengan pemberian kaos kepada beberapa wakil dari komunitas lari. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved