Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEBERHASILAN pelatih sprinter nasional Eni Nuraeni Sumartoyo membawa anak didiknya meraih medali perak Asian Games 2018 ternyata dipantau oleh Asosiasi Atletik Asia (AAA).
Dalam acara Gala Dinner yang diselenggarakan pada Sabtu (20/4) malam, pelatih yang ikut membesarkan sprinter Lalu Mohammad Zohri itu dianugerahi gelar sebagai pelatih terbaik Asia 2019.
Pada acara yang dihadiri Presiden AAA Jen Dahlan dan Presiden Federasi Atletik Dunia (AAA) Sebastian Coe tersebut, selain Eni, Sekretaris Umum PB PASI Tigor Tanjung Juga mendapat penghargaan sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Atletik paling berdedikasi.
"Saya berterima kasih kepada AAA atas apresiasinya kepada saya, dan penghargaan ini memicu saya untuk berbuat yang lebih baik lagi," terang Eni dalam keterangan resminya yang diterima Media Indonesia pada Minggu (21/4).
Baca juga: Zohri Siap Berlaga di Kejuaraan Asia
Sebelum meraih perak di Asian Games dan memecahkan Rekornas, tim Estafet 4x100 m, yang terdiri dari Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara, memamg menunjukkan peningkatan dalam prestasinya.
Bahkan, berkat tangan dingin Eni, Lalu Muhammad Zohri berhasil menjuarai kejuaran Dunia U20 di Tempere, Finlandia.
Mengalahkan sprinter Amerika Serikat dan Jamaika. Anak muda yang baru berusia 19 tahun itu mencatatkan waktu mendekati rekor nasional senior dengan waktu 10,18 detik. (OL-7)
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Saat ini, para atlet atletik masih berlatih di Pangalengan, Jawa Barat meskipun dengan pembiayaan secara mandiri.
PB PASI kini telah menyiapkan rencana jangka panjang salah satunya dengan mengirim Lalu Muhammad Zohri untuk menjalani pelatihan nasional (pelatnas) di Amerika Serikat.
Dari 10 atlet yang berlaga, Papua Athletics Center berhasil meraih total tujuh medali, terdiri dari dua emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Kemenpora berkomitmen untuk terus memperkuat cabang-cabang olahraga yang memerlukan pusat pelatihan khusus dengan target berprestasi dalam Olimpiade mendatang.
Sepak bola bukan satu-satunya prioritas pembangunan olahraga nasional, mengingat cabang olahraga lain juga penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved