Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
TIM putra PB Djarum Kudus untuk pertama kalinya berhasil menjuarai Djarum Superliga Badminton yang sudah digelar sejak 2007. Kesuksesan itu didapat setelah menundukkan juara bertahan Musica Trinity dengan skor 3-1.
Pada pertandingan yang berlangsung di Sabuga Ban-dung, kemarin, pasangan ganda putra Akbar Bintang Cahyono dan Berry Anggriawan menjadi penentu kesuksesan Djarum Kudus setelah mengalahkan Kim Sa Rang/Lee Yong Dae 21-15 dan 21-11 dalam waktu 35 menit di pertandingan partai keempat.
Sebelumnya PB Djarum sudah unggul 2-1 berkat kemenangan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Shesar Hiren Rhustavito. Satu poin PB Djarum hilang di partai pertama dari Ihsan Maulana Mustofa.
"Kuncinya tadi di Vito, begitu Vito menang, kami main santai dan nothing to lose. Kalaupun kalah, masih ada partai kelima. Jadi kami main lepas dan maksimal," kata Berry seusai pertandingan kepada sejumlah jurnalis.
Atas kemenangan itu, ia mengaku sangat senang karena bisa membawa PB Djarum juara. "Karena saya dari kecil kan sudah di PB Djarum, jadi bangga bisa membawa kemenangan bagi PB Djarum."
Senada, Manajer PB Djarum Kudus Fung Permadi mengaku puas dengan pencapaian tim. Apalagi mereka mengalahkan juara bertahan
"Sangat gembira anak-anak bisa juara dan di final membanggakan. Apalagi ini gelar pertama. Pada 2015 dan 2017 kita hanya jadi runner-up. Pesan untuk mereka, ke depan harus tetap berjuang untuk hasil yang lebih baik," ujar Fung Permadi.
Fung menilai, dari awal tunggal PB Djarum Kudus sudah kuat. Di ganda, ada Kevin/Ahsan yang tidak perlu diragukan lagi. "Ganda kedua 50-50. Faktanya bisa mencuri 1 angka di tunggal, menambah kepercayaan diri dan luar biasa penampilan ganda kedua," terangnya.
Mengenai penampilan apik Akbar dan Berry, Fung mengaku memang keduanya sudah menunjukkan permainan yang baik. "Permainan standar di tingkat nasional. Hari ini mereka menunjukkan kemampuan yang optimal."
Oleh karena itu, lanjut Fung, Akbar dan Berry mungkin akan dipasangkan lagi di pelatnas.
"Penilaian saya dengan hasil ini layak dipasangkan kembali lagi di pelatnas. Itu tunggu keputusan pelatihnya. Yang sekarang semakin matang. Semoga PB Djarum terus berprestasi," pungkasnya.
Bakal evaluasi
Di lain pihak, setelah empat kali menjadi juara, Musica Trinity harus merelakan posisi mereka diambil PB Djarum Kudus. Meski begitu, mereka tidak berkecil hati dan larut dalam kesedihan.
Mereka berjanji akan melakukan evaluasi untuk kemudian berbenah diri. Manajer tim Musica Trinity Effendy Wijaya mengungkapkan hal tersebut.
Ia menilai persiapan Djarum Kudus sangat mantap tahun ini. Tidak mengherankan jika permainan mereka begitu bagus dan kekuatan mereka juga hampir merata.
"Kami salut dan bangga sama PB Djarum karena tidak pakai pemain asing. Artinya kualitas pemain Indonesia semakin membaik," ujarnya.
"Kami puas dengan hasil hari ini. Dari awal kami memang tidak mau mengganti pemain. Memang faktor umur memengaruhi kualitas, jadi wajar jika performa menurun. Tapi kami tidak melihat itu, kami ingin mempertahankan pemain yang kami bawa dari awal. Tentu kami akan melakukan evaluasi segera setelah ini," tandas Effendy. (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved