Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ANTHONY Sinisuka Ginting terpaksa harus menyudahi langkahnya di Indonesia Masters 2019, setelah kalah dari pebulutangkis tunggal Jepang, Kento Momota di Istora, Senayan, Jakarta, Jumat (25/1). Pertandingan di babak perempat final ini, memang cukup sulit bagi Anthony untuk menang. Selain tidak diunggulkan, peringkat Anthony terpaut jauh dari Kento.
Berdasarkan catatan, dalam turnamen ini Kento berada di posisi unggulan pertama sedangkan Anthony berada di posisi unggulan ketujuh. Secara peringkat, Anthony harus mengakui kehebatan Kento. Tidak heran, Kento memenangi pertandingan dua gim langsung dengan skor akhir 21-9, 21-10.
Baca juga: Panahan Targetkan Enam Atlet Menuju Olimpiade
“Cukup ketat sebenarnya. Namun dari poin bisa dibilang jauh. Permainan tadi, sama-sama sulit. Momota tidak mudah dimatikan dan tidak mudah mati sendiri,” terangnya kepada sejumlah jurnalis.
Pihaknya telah mencoba pelbagai cara, baik dari main serang di awal, dan bola depan. Ternyata, Momota sangat inisiatif dan tempo dia cepat, sehingga Anthony tidak bisa keluar dari tekanan. “Saya tidak dapat kesempatan. Mulai bola belakang atau smesh dan lekukan serangan,” ungkapnya.
Di gim pertama, kata Anthony, ia ingin bermain defend untuk menguras tenaga lawan, namun lawan ternyata lebih siap dibanding dirinya. “Akurasi dia bagus. Tempo dan kecepatan dia atur semua. Saya coba keluar tekanan tapi tidak berhasil,” sebutnya.
Pun demikian, Anthony mengaku, tidak merasa beban meski pernah bertemu di Asian Games 2018. “Tidak beban. Hari ini malah pengen enjoy. Tapi tadi, Momota sendiri tidak mudah buang poin, tidak mudah ditembus juga. Dia bisa balikin bola saya. Dia cukup siap buat pertandingan hari ini,” tegasnya.
Meski diakui beda peringkat, namun Anthony tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, Momota telah berhasil membaca permainannya.
"Bukan karena kalah kelas, tapi dia sudah baca saja, pukulan saya. Ekspektasi saya tidak seperti dia hari ini. Biasanya main lambat, defend atau terima serangan, dia sekarang lebih inisiatif buat serang,” tandas Anthony.
Baca juga: Sosialisasikan Panjat Tebing ke Minoritas
Sementara itu, Momota yang menilai permainan Anthony mengaku, permainan Anthony tidak seperti biasanya. “Dia adalah pemain bagus dan biasanya bermain dengan lepas. Namun hari ini itu tidak terlihat. Dia malah lebih lambat,” ungkap Momota terpisah.
Selain itu, tambah Momota, penerimaan bola Anthony juga kurang tepat. Sementara Anthony terus melakukan kesalahan. “Saya bermain bagus hari ini dan bola berpihak kepada saya,” imbuhnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved