Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Catur Sumbang Tujuh Emas

Budi Ernanto
13/10/2018 00:15
Catur Sumbang Tujuh Emas
(MI/ROMMY PUJIANTO )

CABANG olahraga catur menjadi mesin pendulang emas bagi kontingen Indonesia di multiajang Asian Para Games (APG) 2018. Sebelumnya, para pecatur disabilitas Indonesia tampil gemilang dengan telah mendulang enam keping medali emas.

Pada kategori catur cepat kelas VI-B1 (netra), kemarin, pecatur putri Indonesia Tati Karhati sukses menambahkan perbendaharaan medali emas untuk kontingen Indonesia. Emas yang disumbang Tati menjadi emas ketujuh dari cabang catur untuk 'Merah Putih'.

Tati mendapat 6 poin setelah remis pada babak terakhir melawan pecatur Vietnam Dao Thi Le Xuan di GOR Cempaka Putih Jakarta, kemarin. Kendati hasil pertandingan berakhir remis, dengan poin yang diraihnya Tati berhak mendapat medali emas.

"Hasilnya draw, tapi saya dapat emas," ujar Tati dengan raut muka yang berseri-seri saat keluar dari arena pertandingan.

Manajer tim nasional catur Indonesia, Heri Isranto, mengatakan, para pecatur Indonesia masih berpeluang menambah medali emas. Peluang emas dimiliki pecatur Edy Suryanto dari kelas VI-B1 perorangan putra.

Hingga babak keenam, Edy Suryanto telah mengumpulkan 5,5 poin atau memenangi lima babak dan sekali remis.

"Kemungkinan kita bisa dapat tiga emas untuk catur cepat di kelas VI-B1 putra dan putri serta di kelas VI- B2/B3 (low vision)," papar Heri.

Emas dari cabang renang

Dari cabang olahraga renang, atlet pararenang Syuci Indriani menambah medali emas bagi kontingen Indonesia dari nomor 200 meter gaya ganti putri SM14 Asian Para Games 2018, Jakarta, kemarin. Syuci yang turun di lane 5 menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 2 menit 36,32 detik.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Tadi sudah all out banget," kata Syuci seusai lomba. Syuci unggul tipis dari atlet Hong Kong Chan Yui Lam yang finis di tempat kedua dengan catatan waktu 2 menit 37,01 detik. Medali perunggu nomor itu diraih atlet pararenang Jepang Mami Inoue dengan catatan waktu 2 menit 37,41 detik.

Di sisi lain, atlet bulu tangkis putri Indonesia Leani Ratri gagal menyabet medali emas bulu tangkis kategori SL4 di Asian Para Games 2018. Dalam babak final yang berlangsung di Istora, Jakarta, kemarin, Leani dikalahkan wakil Tiongkok, Hefang Cheng.

Sempat unggul di gim pertama dengan skor 21-19, Leani gagal mempertahankan performanya di gim kedua. Atlet asal Riau itu malah kalah 18-21 dan tertinggal jauh di gim ketiga yang berakhir dengan skor 13-21.

"Leani sudah maksimal, lawan lebih unggul dalam hal fisik dan mental. Cheng juga lebih percaya diri karena pernah menang dari Leani di Kejuaraan Dunia pada 2017 di Korea Selatan," kata pelatih Yunita Ambar Wulandari yang menangani Leani.

Pebulu tangkis Indonesia, Ukun Rukaendi, maju ke final nomor tunggal putra SL3 setelah menyingkirkan unggulan pertama asal India, Manoj Sarkar, dengan skor 21-18 dan 22-20, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin.

Kendati menghadapi unggulan pertama, Ukun tampil begitu percaya diri dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut. Di hadapan dukungan penonton yang memadati tribune Istora, Ukun mengandalkan permainan reli-reli panjang yang ekspresif dan membuat lawannya kewalahan. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya